Dihadiri Menko PMK dan Ketua PP Muhammadiyah, 246 Kader Anak Panah Mu’allimin Dilestkan untuk Berdiaspora ke Penjuru Dunia

Oleh Ahmad Tino

26 Mei 2024

Mu’allimin, Yogyakarta - Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta bagaikan rahim bagi lulusannya meskipun tidak senyaman rahim ibunda kita.

"Dan yang utama Mu'allimin harus memberikan bekal terbaik untuk kader persyarikatan Muhammadiyah selama masih berada di madrasah sebagai pribadi dan keluarga juga kepentingan umat," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP, di depan 246 siswa Mu'allimin yang dilepas di Sportorium UMY, Sabtu (25/5/2024).

Acara tersebut dihadiri oleh Prof Syamsul Anwar, MA mewakili PP Muhammadiyah; Ridwan Furqani, M.Pd.I (BPH Mu'allimin-Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta); Prof Alimatul Qibtiyah, S.Ag, M.Si, Ph.D dan perwakilan orang tua siswa.

Muhadjir Effendy menyampaikan, Mu'allimin memiliki sejarah panjang sebagai sekolah tertua di Indonesia dengan nama Kweekschool yang kemudian diubah namanya menjadi Mu'allimin.

"Orang tidak akan melihat bangunan sekolahnya, tapi orang akan melihat prestasi dan dedikasi lulusannya dalam kiprahnya memajukan negeri," tuturnya saat pidato kebangsaannya.

Di depan lulusan Mu'allimin, Muhadjir berharap jangan ragu untuk melakukan terobosan dan pembaruan.

"Senantiasa berkembang dan berjalan melangkah ke depan untuk semakin baik, masa depan Muhammadiyah ada di tangan Anda," tegasnya.

Bagi Muhadjir, alumni Mu'allimin punya beban yang berat sebagai kader yang harus menguasai ilmu agama dengan baik, juga ilmu umum yang mumpuni.

"Siapa yang mampu akan unggul dan yang tidak mampu akan tergusur," tandasnya.

Sementara itu, Prof Dr H Syamsul Anwar, MA, Ketua PP Muhammadiyah, berharap kepada Mu'allimin untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.

"Muhammadiyah punya harapan besar kepada Mu'allimin untuk kaderisasi di sekolah menengah," kata Syamsul.

Menurutnya, persyarikatan Muhammadiyah sangat memerlukan tenaga para ulama sesuai dengan jati diri Muhammadiyah sebagai gerakan Islam amar makruf nahi mungkar yang berasaskan akidah Islam.

"Tahun 2040 diprediksi Indonesia akan menjadi negara besar. Kader Mu'allimin tidak hanya jadi kader Muhammadiyah ansikh, tapi juga harus jadi kader kebangsaan," ungkapnya.

Mewakili BPH Mu'allimin Mu'allimaat, Ridwan Furqoni mengatakan, karena Muhammadiyah ada di semua lini kehidupan, maka alumni agar selalu menebarkan kebaikan.

"Bertebaranlah kalian di seluruh penjuru negeri untuk menjadi pelopor dan pelangsung persyarikatan Muhammadiyah," tuturnya.

Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, H. Aly Aulia, Lc, M.Hum, menerangkan, sebanyak 246 kader terbaik madrasah dan 46 diantaranya diterima di PTN, telah teruji dalam kawah candradimuka Muhammadiyah selama 6 tahun.

"Peran alumni akan memberikan kesan dan nama baik madrasah di mana saja untuk menebarkan kebaikan," kata Aly Aulia, yang menambahkan lulusan tahun ini terbanyak dibandingkan tahun sebelumnya