Mu’allimin Gelar Review Kurikulum Satuan Pendidikan MTs dan MA

Oleh Ahmad Tino

20 Mei 2024

Mu’allimin, Yogyakarta - Rabu, 8 Mei 2024 bertempat di Aula Madrasah Mu’allimin diadakan kegiatan Review kurikulum untuk tingkat MTs dan MA yang di hadiri oleh jajaran direksi, perwakilan MGMP yang dari setiap perwakilanya adalah 1 guru, Komite Madrasah tingkat Aliyah dan tingkat Tsanawiyah beserta beberapa reviewer yaitu dari Kanwil, Kemenag Kota Yogyakarta, Pengawas Aliyah dan Pengawas Tsanawiyah BPH Muallimin-Muallimat, beserta Ahli. Kegiatan Review Kurikulum Satuan Pendidikan dilakukan sebagai persiapan dalam mengimplementasikan kurikulum Merdeka pada kelas VII dan VIII beserta kurikulum 2013 pada kelas IX. Selanjutnya implementasi kurikulum pada tingkat Aliyah dilakukan pada kelas X dan kelas XI sedangkan untuk kelas XII menggunakan kurikulum 2013. Dalam sambutanya Direktur Madrasah Mu’allimin Ust. H. Aly Aulia Lc.,M.Hum menyampaikan pentingnya review kurikulum dalam menata segala piranti instrument pembelajaran dan pengajaran peserta didik agar leboh matang, sehingga bedaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan kader Ulama, Pemimpin, dan Pendidik di masa depan.

Kemudian dari Badan Pembina Harian (BPH Mu’allimin – Mu’allimaat) Ust. Ridwan Furqoni, S.Pd.I.,M.P.I menyampaikan pentingnya review kurikulum sebagai bahan evaluasi dan penyusunan program madarsah yang meliputi kurikulum, pembiayaan, kesiswaan hingga kepesantrenan dapat terarah dan bersinergi dengan ragam rencana kurikulum satuan pendidikan yang akan diimplementasikan pada tahun ajaran 2024/2025 dengan komprehensif. Dalam kegiatan review kurikulum ini juga dihadiri oleh bapak H. Nadhif, S.Ag.,M.S.I selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta yang menekankan pentingnya moderasi beragama yang diimplementasikan dalam lingkungan madrasah, pembudayaan literasi yang produktif bagi peserta didik, upaya penciptaan lingkungan madrasah yang ramah anak dan anti pembulian, beserta penerapan P5RA dengan kekhasan insttusi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta sebagai sekoolah kader 6 tahun, pondok pesantren modern, dan telah bermuadalah dengan Al Azar, Mesir. Selanjutnya dibagian akhir sambutanya beliau menekankan pentingnya Sahidin (Sadar Haji di Usia Dini) sebagai bentuk persiapan dan penyempurnaan dalam melengkapi 5 rukun Islam.

Kemudian dari Ibu Hj.Anita Isdarmini, S.Pd.,M.Hum selaku Sub Koordinator Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan pentingnya dalam menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan harus dilakukan analisis SWOT yang mendalam sesuai dengan kondisi realitas dari madrasah hal ini dimaksudkan agar seluruh lini madrasah yang melingkupi kekuatan, kelemahan, ancaman, dan solusi dapat terpetakan dengan baik dan goal (profil lulusan) lebih dapat diperinci dan di tampilkan indikator capaian lulusan sesuatu rvisi dan misi Madrasah Mu’allimin. Kemudian dari ibu Elfa Tsuroya, S.Ag.,M.Pd.I.,M.Pd selaku Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, selain penekanan pada analisis SWOT juga menekankan dalam implementasi kurikulum merdeka dan K-13 harus mendasarkan pada dasar hukum kurikulum yang bersesuaikan dengan masa kini dan capaian dari kurikulum yang diingingkan. Keberadaan integrasi kurikulum merdeka dan K-13 harus benar-benar teliti dan mampu memunculkan jabaran yang mudah, menarik, dan dapat diakses secara utuh. Harapanya nanti Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dapat menjadi madrasah yang unggul dalam Imtaq dan IPTEK yang kompetitif.

Pengawas tingkat MA yaitu bapak Nur Wahyudin Al Aziz, M.Pd menyampaikan dalam review kurikulum perlunya mencantumkan secara tektual madrasah yang ramah anak, sesuai dengan tagline Madarasah Mu’allimin. Pencantuman secara konseptual dalam visi akan menambahkan makana secara khusus tidak hanya yang bersifat hidden curriculum sehingga goal dari lulusan Mu’allimin benar – benar berwawasan global dalam mewujudkan Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Kemudian dari Pengawas MTs yaitu bapak Drs. Miftahul Bahri menyampaikan bahwa dalam review kurikulum dapat dimasukkan karakteristik peserta didik atau keragaman dalam gaya beajar siswa sehingga potensi peserta didik dapat terpantau dan diberikan pelayanan prima (quantum learning). Dalam penulisan potensi siswa dapat menggunakan diagram yang juga menjelaskan peta persebaran asal siswa, ragam orang tua dan berbaga informasi dalam bentuk diagram yang komplek.

Kemudian dari Ahli yaitu bapak Dr. Syukrul Hamdi, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Penjainan Mutu FMIPA Team Kurikulum S2 PEP Universitas Negeri Yogyakarta menyampaikan secara umum penyusunan draf kurikulum satuan pendidikan sudah bagus namun terdapat beberapa catatan yaitu Struktur yang terkait Kurikulum.Merdeka pada Bab I terdapat beberapa ada redaksi penulisan yang disesuaikan dengan kaidah. selanjutnya pengunaan konsisten istilah yang ada dalam Kurikulum Merdeka (peserta didik, siswa, murid, atau santri) kemudian pada bagian latar belakang hasil evaluasi sebelumnya dapat dilaksanakan, memunculkan analisis SWOT akan sangat membantu, analisis karakteristik dan kekhasan madrasah. Pada landasan dasar yaitu panduan operasional kurikulum madrasah semuanya dituliskan secara lengkap dengan adanya struktur yang komprehensif. Pada halaman 8 terkait analisis karakteristik dengan kekhasan madarsah yaitu kelas internasional dan kelas unggulan dengan tetap mempertahankan kekhasan, Kemudian tujuan yang yang ingin dicapai haruslah reliable, achievable, dan meseurable. Bab II terdapat di halaman 18 yaitu berkaitan dengan tujuan dan strategi yang disampaikan pada jenjang (Mts dan MA) poin 4 yaitu tujuan madrasah harap leboh diberikan keterangan yang jelas dan konkret terkait dengan penerapan kurikulum. Selanjutnya pada halaman 20 IPA terjemahan dari science (IPA) fisika, kimia, biologi tidak perlu ditulis Kembali mapel tersebut cukup dengan penyebutan IPA. Kemudian pada Profil Lulusan (tujuan akhir) lulusan output pada tingkat MTs agar lebih detail sebagaimana tingkat MA.

Selanjutnya, pada Bab III sudah sangat baik terkait kegiatan ektrakurikuler, kokurikuler, dan intrakurikuler, namun alangkah baiknya pada halaman 22 apabila memunculkan banyak tabel silahkan di cek table tersebut agar bersesuaian antara satu table dengan table yang lainya. Kemudian dalam deskripsi cakupan table dapat dicantumkan agar lebih terarah dalam penyusunan deskripsinya. Pada halaman 28 juga telah disesuaikan dengan standar khusus P2RA. Kemudian pada mata pelajaran MTK terbagi menjadi berapa cakupan bidang apa saja dapat lebih sempurna dengan diberikan penjelasan, pada bagian mata pelajaran dengan mengintegrasikan mata pelajaran yang ada sehingga pada halaman 30 perlu diberikan makna  Bintang untuk diberikan penjelasan yang lebih detail. Pada kelompok seni, social atau science, pendidikan karakter terintegrasi dengan P2RA di madrasah. Pada Bab IV halaman tujuan asesmen berupa visi pembelajaran, tujuan dan alur tujuan pembelajaran dapat diberikan keterangan yang lebih komprehensif. Dalam pendiskripsian asesmen yang penting pada saat membuat instrumen penilaian di Madrasah Mu’allimin dari penyusunan kisi-kisi hingga penyusunan ke bagian dimensi. Kemudian dari dimensi yang ada maka dapat  dikeluarkan instrumen ketercapaian. Capaian pembelajaran (indikator pencapaian kompetensi) kemudian penyusunan penilaian dan evaluasi. Pada bab V untuk format rubrik penilaian dapat menggunakan link-link yang ada dengan  tidak mencantumkan berbagai lampiran yang ada. Sebagai contoh untuk Halaman 74 evaluasi setiap awal.tahun pembelajaran harus melibatkan unsur kesepakatan dari pimpinan madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. (Ekopras)