Mu’allimin Yogyakarta - Ahad, (7/8), Bidang Keislaman mengundang seorang pakar dalam parenting sekaligus alumni Mu’allimin. Beliau adalah Dr. H. Khoiruddin Bashori, M.Psi. Diawal pembicaraan, Ust Khoiruddin Bashori mengajak para musyrif untuk berfikir bagaimana bisa menyampaikan sesuatu kepada para siswa dapat dipahami dengan mudah oleh para siswa. Bagaimana para musyrif dapat menyampaikan informasi yang rumit menjadi sederhana. Bagaimana siswa tidak salah dalam memahami informasi yang disampaikan oleh musyrif.

Ust. Irud; panggilan akrab beliau, menyampaikan bahwa komunikasi itu sangat penting dalam pendampingan anak di asrama. Karena komunikasi itu dapat merubah perilaku para siswa. Baik secara kognitif, afektif dan behavioral.

Oleh karena itu, komunikasi ini tidaklah mudah. Faktornya bisa karena komunikatornya (musyrif) belum bisa diterima oleh para siswanya. Dampaknya adalah pesan yang disampaikan kepada anak akan tertolak atau tidak sampai. Dalam hal ini, musyrif mempunyai tantangan tersendiri dalam menyiapkan dirinya layak dan dapat diterima oleh para siswanya atau orang lain yang menjadi lawan bicaranya.

Pak irud juga memesankan kepada para musyrif agar pesan yang disampaikan ke anak haruslah pesan yang sesuai dengan audiensnya. Supaya pesan dapat diterima dengan baik.

Lebih lanjut, beliau memesankan agar memperhatikan body language dalam proses komunikasi. Ini banyak yang tidak diperhatikan oleh kita ketika berkomunikasi. Padahal secara presentasi, komunikasi ini memberikan dampak yang dominan dari hanya kata-kata semata.

Secara umum, kajian kali ini para musyrif diharapkan mampu mendampingi para siswa di asrama dengan penuh keceriaan dan kepedulian. Membangun komunikasi yang baik dan menarik yang mampu merubah para siswa dalam aspek perilaku dan kognitif, serta aspek yang lain. Di samping itu, para musyrif juga diharapkan memiliki keterampilan komunikasi yang dapat diterima oleh semua pihak dengan banyak belajar keterampilan. (HumasNews/Slh)