Mu’allimin, Yogyakarta – Dalam rangka menyambut Tahun Ajaran 2025/2026, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta menggelar Musyawarah Kerja Guru sebagai agenda strategis tahunan. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Senin–Selasa (7–8 Juli 2025), di Aula Kampus Induk Mu’allimin. Musyawarah kerja ini menjadi momen penting bagi konsolidasi kelembagaan sekaligus peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dalam menghadapi tantangan pendidikan di era yang terus berkembang.
Forum ini bertujuan menyatukan visi, memperkuat nilai-nilai ideologis Muhammadiyah, serta membekali para guru dengan arah kebijakan terbaru demi mewujudkan pendidikan yang berkarakter, unggul, dan berdaya saing.
Sejumlah tokoh turut hadir sebagai pemateri, antara lain Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D.; Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fil., M.PA.; Sekretaris Badan Pembina Harian Madrasah Mu’allimin Mu’allimaat Muhammadiyah, H. Ridwan Furqoni, S.Pd.I., M.P.I.; serta jajaran Direksi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Muhammad Sayuti, Ph.D menyampaikan apresiasi atas dedikasi para guru Mu’allimin yang selama lebih dari satu abad telah menjadi garda terdepan dalam mencetak kader-kader militan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Lebih dari 106 tahun, Mu’allimin terus eksis memberi kontribusi besar bagi Persyarikatan, umat, dan bangsa. Hal ini tentu tidak lepas dari jerih payah para ustadz yang mendidik siswa dengan sepenuh hati,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pembaruan strategi dan pendekatan pendidikan agar Mu’allimin tetap relevan dan progresif.
“Kita memerlukan strategi baru, kultur baru, serta inovasi dalam metode pengajaran agar Amal Usaha Muhammadiyah semakin maju. Mu’allimin harus menjadi pionir dalam melakukan terobosan-terobosan yang membentuk kader pemimpin bangsa,” tambahnya.
Senada dengan itu, Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan menyampaikan pentingnya penanaman nilai-nilai kepekaan sosial dan semangat Al-Maun dalam program-program pendidikan.
“Mu’allimin harus melahirkan kader yang memiliki jiwa pengorbanan, semangat membantu, dan kepedulian terhadap sesama. Program-program yang dirancang harus mencerminkan kebermanfaatan, baik secara internal maupun eksternal,” tegasnya.
Sekretaris Badan Pembina Harian Madrasah Mu’allimin Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. H. Ridwan Furqoni, M.P.I juga menuturkan jika pengembangan minat siswa juga harus ditingkatkan pada Tahun Ajaran 2025/2026.
“PR kita bersama bagaimana bisa menjadikan ruang kelas menjadi tempat untuk mengembangkan potensi dan minat siswa" ungkapnya.
Masih dalam waktu yang sama, Ridwan Furqoni juga menghimbau pegawai Mu’allimin untuk turut aktif ke dalam persyarikatan.
“Pegawai Mu'allimin juga harus terhubung dengan persyarikatan, baik di Ranting, Cabang, Daerah atau Wilayah Muhammadiyah, ini merupakan pengabdian dan dedikasi terhadap persyarikatan” imbuh Sekretaris BPH.
Sementara itu, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Dr. Mhd Lailan Arqam, M.Pd., dalam sambutannya menekankan bahwa musyawarah ini diharapkan menjadi momentum untuk membuka cakrawala berpikir dan mendorong guru agar lebih responsif terhadap dinamika zaman.
“Musyawarah ini bukan sekadar rutinitas, tetapi bentuk ikhtiar bersama untuk membaca realitas dan memetakan langkah ke depan, tentunya dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan Musyawarah Kerja Guru dilanjutkan dengan presentasi dari masing-masing Wakil Direktur yang memaparkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), arah kerja, serta pengenalan visi dan misi Direksi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah untuk periode 2025–2029.
