Mu’allimin, Yogyakarta – Ahad, (06/07)Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Orientasi Awal Pegawai Baru Tahun Ajaran 2025/2026. Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB ini dihadiri oleh seluruh pegawai baru dan dipandu langsung oleh jajaran pimpinan Madrasah.
Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ustadz Arqam, membuka orientasi ini dengan pengantar tentang sejarah panjang Mu’allimin yang tak lepas dari pendirinya, K.H. Ahmad Dahlan. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Mu’allimin bukan sekadar madrasah biasa, tetapi merupakan lembaga pendidikan yang membawa amanah besar untuk terus mengembangkan diri sesuai harapan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Bergabunglah dengan penuh rasa syukur atas takdir Allah, dan jalankan tugas di Mu’allimin dengan maksimal. Semua kita memiliki kekurangan, namun kuncinya ada pada bagaimana kita menyikapinya,” pesan beliau.
Selain itu, Ustadz Arqam juga menegaskan bahwa satu tahun pertama menjadi masa percobaan untuk menguji kesungguhan dan kesesuaian pegawai baru dalam bekerja di lingkungan Mu’allimin, yang tak pernah lepas dari visi dan misi Gerakan Muhammadiyah.
Selanjutnya, Ustadz Erik Tauvani menyampaikan pentingnya kedisiplinan, kepatuhan terhadap aturan kepegawaian, dan kerapihan administrasi di Mu’allimin. “Orientasi ini digelar untuk mengenalkan aturan awal sekaligus menegaskan kewajiban sebagai pegawai. Setiap izin harus melalui prosedur yang tepat, dan semua pekerjaan harus memiliki nilai yang selaras dengan Muhammadiyah,” ujar beliau.
Dalam sesi berikutnya, Ustadz Dedik Fatkul Anwar menegaskan bahwa seluruh aktivitas pegawai, baik di madrasah maupun di tengah masyarakat, harus mencerminkan karakter Mu’allimin. Ia mengingatkan bahwa akan ada banyak tuntutan amanah, seperti menjadi khatib atau pembicara, yang memerlukan kesiapan sikap dan keilmuan.
“Muhammadiyah terus berjalan tanpa mundur karena dilandasi keikhlasan. Semua yang kita lakukan adalah bagian dari pendidikan dan internalisasi nilai,” tegasnya, seraya mengutip QS. Adz Dzariyat: 56 serta konsep pendidikan Abdullah Nashir Ulwan tentang pentingnya keteladanan.
Beliau juga menekankan pentingnya profesionalitas, amanah, tanggung jawab, keteladanan, dan visi yang kuat dalam menjalankan tugas di Mu’allimin, sebagai bagian dari “Fiqih Tata Kelola” yang wajib dipahami seluruh pegawai.
Sebagai penutup, Ustadz Solikhin mengingatkan pentingnya continuous learning atau pembelajaran sepanjang hayat bagi setiap pegawai.
“Setiap pegawai harus senantiasa belajar dan meningkatkan kompetensi. Perubahan adalah bagian dari proses pembelajaran,” ujarnya, mengutip pernyataan Gus Bachtiar dalam Rapat Kerja MPK SDI.
Kegiatan orientasi ini diharapkan dapat menjadi bekal awal yang kuat bagi seluruh pegawai baru untuk melaksanakan amanah pendidikan di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta secara optimal, profesional, dan sejalan dengan nilai-nilai Persyarikatan Muhammadiyah. (SDI)


