Mu'allimin Yogyakarta, 19 Juni 2025 – Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta sukses menyelenggarakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (P5RA) dengan tema “Rekayasa Teknologi untuk Membangun NKRI” bagi seluruh siswa kelas 1 (kelas VII) baik dari kelas unggulan maupun kelas internasional. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk outing class yang dilaksanakan di Taman Pintar Yogyakarta pada Kamis, 19 Juni 2025.
Menggandeng Musyawarah Guru Mata Pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan TIK (MGMP MAFIKIBTIK) sebagai koordinator kegiatan, outing class ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kontekstual yang menggabungkan pengetahuan sains, teknologi, dan semangat kebangsaan secara menyeluruh. Peserta diajak untuk mengeksplorasi berbagai wahana edukatif yang tersedia di Taman Pintar seperti Zona Teknologi, Zona Energi, dan Laboratorium Sains.
Kepala Urusan Pengajaran Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ustaz Agus Riyadi, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum P5RA yang menitikberatkan pada penguatan karakter, kecakapan abad 21, serta penghayatan terhadap nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
“Melalui outing class ini, kami ingin menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas, serta kemampuan rekayasa dan pemecahan masalah pada diri siswa. Harapannya, mereka tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga memiliki orientasi kuat untuk membangun negeri melalui inovasi dan teknologi,” ujar Ustaz Nurkholis.
Selama kegiatan, siswa didampingi oleh para guru pendamping dari berbagai mata pelajaran, serta difasilitasi oleh pemandu edukatif dari pihak Taman Pintar. Mereka terlibat aktif dalam sesi demonstrasi sains, praktik rekayasa sederhana, serta diskusi interaktif mengenai pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan kontribusinya dalam pembangunan nasional.
Koordinator MGMP MAFIKIBTIK, Ustaz Lilik Wijayanto, S.Pd. menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret untuk mengintegrasikan pembelajaran lintas disiplin berbasis teknologi yang selaras dengan kebutuhan zaman.
“Rekayasa teknologi adalah bahasa masa depan. Anak-anak hari ini harus dibekali bukan hanya dengan pengetahuan, tapi juga keberanian untuk merancang solusi bagi bangsanya sendiri,” tutur Ustazah Siti.
Kegiatan P5RA ini sekaligus menjadi momen penting dalam membangun kolaborasi antara madrasah, komunitas profesional guru, dan lembaga edukasi luar sekolah. Selain menginspirasi siswa untuk mencintai dunia rekayasa dan teknologi, kegiatan ini juga memperkuat komitmen madrasah sebagai pelopor pendidikan berbasis nilai-nilai Islam progresif di Indonesia.