Mu’allimin, Bantul – Mengusung tema “Unstoppable Journey” Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta memperingati milad yang ke-106, pada Ahad (8/12/2024) di Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Momentum tersebut menjadi penanda kiprah panjang Muallimin, yang beroperasi sejak 1918 dan telah melahirkan segudang tokoh besar.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) RI, Fajar Riza Ul Haq, mengungkapkan bahwa santri-santri jebolan madrasah tidak bisa dipandang sebelah mata.
Menurutnya, peluang untuk menyongsong kesuksesan di masa depan, sama besarnya dengan siswa-siswa yang menuntut ilmu di sekolah umum.
"Selama kita mempunyai kompetensi dan ketekunan. Saya tahu, banyak alumni Muallimin yang berkiprah di pemerintahan, di eksekutif, atau yudikatif," tandasnya, saat menghadiri Resepsi Milad ke-106 Muallimin.
Meski demikian, Fajar tidak memungkiri, pendidkan di Indonesia dewasa ini menghadapi persoalan terkait disparitas mutu, baik antar wilayah, atau antar sekolah.
Muallimin sendiri, disebutnya sebagai madrasah yang punya karakter keunggulan dan bisa sejajar dengan sekolah-sekolah negeri di tanah air.
"Jadi, saya menyampaikan, berbanggalah bisa menuntut ilmu di siini, karena adik-adik bersekolah di madrasah yang punya sejarah besar dan dibimbing tokoh-tokoh besar," tandasnya.
Oleh sebab itu, kesempatan emas tersebut tidak boleh disia-siakan, dengan fokus mengembangkan potensi, selaras dengan cita-cita.
Ia meyakini, santri Muallimin adalah anak-anak panah Muhammadiyah yang siap ditempatkan di pelosok nusantara, tapi juga percaya diri ditempatkan di pusat kekuasaan.
"Anak-anak muda Muhammadiyah harus punya mental petarung, harus percaya diri. Itu yang selalu ditularkan Buya Syafi'i Ma'arif," ungkap Wamen.
Dalam testimoninya, Fajar Riza Ul Haq juga merefleksikan kenangannya saat diajak oleh Allahu’Yarham Buya Syafii Maarif dalam mewujudkan mimpinya membangun peradaban di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
“Mu’allimin ini menjadi prioritas Buya Syafii, saya turut menikmati proses itu dalam “door to door” menghimpun Kerjasama dengan pihak luar untuk mewujudkan cita-cita Buya membangun kampus terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, dari hal itu kita patut tiru semangat, kegigihan dan konsistensi Buya dalam mengembangkan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta” Imbuh Wamen.
Sementara Direktur Madrasah Muallimin, Aly Aulia, menyatakan, bahwa pihaknya secara khusus mengembangkan berbagai pola pendidikan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Muallimin sebagai sekolah kader persyarikatan Muhammadiyah, harapannya konsisten melahirkan pendidik, pemimpin dan ulama di masa mendatang.
"Saat ini, di kampus terpadu dan kampus induk, total ada 60 rombel (rombongan belarjar), dengan jumlah siswa sebanyak 1.624," tandasnya.
Untuk meningkatkan kompetensi santri, beberapa tahun terakhir, Muallimin telah menjalin sinergi dengan British Council dan membuka kelas internasional yang menerapkan Kurikulum Cambridge.
Sinergitas tersebut, tentu saja membuka peluang bagi santri-santrinya untuk mengenyam pendidikan di universitas-universitas terbaik dunia.
"Selain itu, lulusan Muallimin juga siap bersaing di Timur Tengah. Alhamdulillah, beberapa pekan lalu, kita memberangkatkan kader-kader terbaik, untuk melanjutkan study di Al-Azhar," pungkasnya.
Tak hanya itu, proses Internasionalisasi kader-kadernya yang berdiaspora ke luar Negeri juga telah berjalan melesatkan anak panah ke beberapa Negara Asia maupun Eropa.