Sekolah Calon Ulama, Pendidik, & Pemimpin Pendidikan 6 Tahun

EN / GB

Syaikh Prof Dr Abdul Fattah El Awaisi Kunjungi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah

Oleh Ahmad Tino

6 May 2024

'}}

Mu’allimin, Yogyakarta – Ahad, (05/05) salah satu pakar bidang politik dan hubungan internasional berbagai kampus Arab dan Eropa yang dikenal dengan pembahasan pembebasan Baitul Maqdis yakni Syaikh Prof Dr Abdul Fattah El Awaisi berkesempatan mengunjungi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta untuk memberikan motivasi kepada para kader Tingkat V. Sebelumnya, Syaikh Prof Dr Abdul Fattah El Awaisi telah dijadwalkan mengisi di beberapa forum yang diadakan organisasi keagamaan termasuk Muhammadiyah dan organisasi Masyarakat lainnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Muhadharah yang disampaikan oleh Syaikh Abdul Fattah berlangsung selama 2 jam tersebut mendapatkan respon dan perhatian yang baik oleh para siswa dikarenakan konten yang disampaikan memberikan motivasi dan dorongan untuk terus semangat dalam menggapai cita-cita dan belajar di Madrasah dengan fasiltas dan keadaan belajar yang sangat mendukung.

Dalam isi sambutannya, Syaikh Abdul Fattah merasa senang dan bahagia diberikan kesempatan untuk mengunjungi Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang didirikan langsung oleh KHA Dahlan pendiri organisasi Muhammadiyah serta senang sekali mendapatkan kesempatan langsung untuk memberikan motivasi kepada santri senior siswa kelas 5 madrasah Mu'allimin.

Banyak cerita dan pengalaman yang dibagi kepada para siswa, diantaranya Beliau mengingatkan betapa nikmatnya menjadi siswa madrasah Mu'allimin bisa belajar dengan sangat nyaman tanpa ada halangan dan rintangan sebagaimana yang beliau alami dahulu.

Selain itu, Beliau menceritakan kondisi ayah dan ibunya tidak bisa membaca dan menulis, harus mengungsi karena  negeri nya dijajah, kedua kakak perempuan dan satu saudara laki-lakinya meninggal saat diperjalanan mengungsi bahkan beliau lahir ditenda pengungsian dan tinggal ditenda selama 18 tahun, berjalan 5 KM ke sekolahnya tanpa alas kaki dan mengenakan baju yang sangat mengenaskan tapi semangat belajar tetap berkorban karena nasehat dari sang ayah untuk menyelamatkan negeri ini haruslah dengan jalan ilmu.

Sang ayah sangat berkeinginan beliau jadi dokter, meskipun beliau tidak suka bidang kesehatan beliau tetap mendaftar di Fakultas Kedokteran demi untuk mencari ridha orang tua, dan akhirnya tidak diterima lalu sang ayah memintanya agar belajar dibidang teknik agar menjadi seorang insinyur (lagi-lagi) beliau mendaftarkan diri di ilmu teknik demi untuk mengaharapkan ridha orang tua, namun beliau tidak cocok mempelajarinya sehingga beliau memutuskan untuk mendaftarkan dibidang politik dan hubungan internasional dan ternyata bakat dan keahlian beliau dibidang tersebut sangat baik, beliau menyelesaikan PhD di Inggris dan meraih gelar guru besar dibidang ilmu politik dan hubungan internasional.

Hal ini tentunya menginspirasi para kader Tingkat V yang hadir di Aula kampus induk Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, hal ini dibuktikan dengan antusiasme para siswa untuk dengan sigap bertanya atas rasa penasaran yang menyelimuti mereka tentang keberhasilan Syaikh Abdul Fattah.

Kepada siswa Mu'allimin beliau mengingatkan akan berapa berharga nya waktu muda, untuk ilmu dan masa muda merupakan masa emas kejayaan suatu umat, beliau bawakan hadits tentang pengiriman usamah bin zaid untuk menjadi komandan perang mu'tah ketika usianya 16 tahun, persis seusia siswa kelas V madrasah Mu'allimin yang hadir dalam muhadharah.

“Ilmu itu bagaikan air yang jernih, tugas kita adalah mengisi gelas dengan air jernih sebanyak mungkin agar bisa dijadikan pelepas dahaga pengetahuan dan jadi solusi atas permasalahan umat” tukas Profesor asal Palestina itu.

Menurut Syaikh Abdul Fattah, Pondasi utama yang harus dikuasi adalah ilmu syariat karena kita membutuhkan untuk keselamatan kita di akhirat baru setelahnya kita menekuni keilmuan apapun sesuai bidang dan minat yang kita sukai tapi niatkanlah belajar kita untuk membangun negeri kita dan peradaban kaum muslimin.

Dalam akhir pidatonya, pakar pembebasan Baitul Maqdis itu mendoakan keberhasilan dan keberkahan para siswa madrasah Mu'allimin agar kelak menjadi para pemimpin umat dimasa depan bahkan secara khusus beliau hadiahkan karya ilmiah yang beliau teliti lebih dari 35 tahun tentang strategi pembebasan baitul maqdis kepada Mudir Madrasah H Aly Aulia Lc MHum agar bisa ditularkan ilmunya untuk madrasah tercinta. (Penerjemah/Syafiqull Lathif)

Mu'allimin dalam angka


Mendidik Sejak

0
0

Tahun Berdiri

0

Jumlah Pelajar

0

Komunitas Siswa

Informasi PPDB Tahun Ajaran 2025/2026

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025/2026 Gelombang 1 masih dibuka sampai dengan 29 Oktober 2024.

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik

© 2021 Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta