Mu’allimin, Yogyakarta - Dalam rangka mempersiapkan kader ulama, pemimpin dan pendidik Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta kembali menyelenggarakan Dauroh Timur Tengah pada akhir April hingga Juni 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan para kader dan anak persyarikatan melanjutkan pendidikan di Timur Tengah, seperti Mesir, Madinah, dan berbagai negara tujuan lainnya.

Dauroh diselenggarakan selama kurang lebih satu bulan yang dimulai pada 29 April 2024 hingga 1 Juni 2024 bertempat di Kampus Induk Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Terdapat 24 siswa Mu’allimin dan 4 siswa Mu’allimaat Muhammadiyah yang turut mengikuti program pendalaman Bahasa Arab ini.

Dauroh Bahasa Arab ini merupakan salah satu program guna mengembangkan potensi bahasa Arab para siswa baik secara aktif maupun maupun pasif.

Sebagai anak panah lulusan Universitas di beberapa daerah di Timur Tengah, beberapa alumni diundang secara khusus sebagai mentor dan pengajar dalam materi yang akan disampaikan pada kegiatan Dauroh ini.

Secara resmi, kegiatan Dauroh ini dibuka secara langsung oleh Wakil Direktur 4 Bidang Kepesantrenan Mu’allimin Ust Andi Mujahid SEI. Dalam sambutannya Andi Mujahid menuturkan jika antusiasme para siswa untuk melanjutkan studi ke timur tengah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Wakil Direktur 4 bidang Kepesantrenan Mu’allimin itu berharap jika nantinya para siswa berminat mengambil jurusan/fakultas baru yang sebelumnya belum pernah diambil oleh para alumni. “Kami berharap ada keseriusan dari 24 siswa yang saat ini mengikuti program Dauroh sehingga keinginan para siswa dapat terwujud untuk melanjutkan studinya ke Timur Tengah, tak hanya di Mesir tapi nanti akan kami komunikasikan beberpa Universitas lainnya seperti di Madinah, Yaman, dan Tunisia. Selain itu kami juga beharap adanya minat mengambil jurusan/fakultas lain yang sebelumnya belum pernah diambil oleh kakak Tingkat kalian” pungkas Andi Mujahid.

Selanjutnya, 28 peserta Dauroh langsung mengikuti kegiatan pretest guna mengukur kemampuan dasar tentang pemahaman Bahasa Arab sebelum dilakukannya pembelajaran lebih lanjut.

Rais Yudhistira Lc selaku ketua panitia program Dauroh Bahasa Arab berharap jika seluruh peserta bisa aktif dan serius mengikuti program Dauroh ini, karna melalui program ini nantinya akan ada program yang berkesinambungan. “Kami selaku panitia juga berharap para siswa dapat aktif dan serius dalam menjalani program ini, pasalnya pengalaman ini akan menjadi bekal yang dapat bermanfaat ketika para siswa mengikuti tes tahdid mustawa yang diadakan oleh Markaz Tatwir sebelum masuk ke Universitas Al Azhar.