Mu’allimin, Yogyakarta – Menyambut semester 2 Tahun Pelajaran 2023/2024, civitas academica Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah mengikuti apel yang dilaksanakan secara serentak di Kampus Induk dan Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah pada Sabtu, (06/01). Bertugas sebagai pembina apel Ust H. Aly Aulia, Lc., M.Hum di kampus terpadu dan Ust Zulkifli, M.Pd di kampus induk.
Sebelumnya, selama 10 hari seluruh siswa melakukan kegiatan libur akhir semester dan akhir tahun 2023 dirumah masing-masing dan juga ada Sebagian siswa yang memilih untuk menjadikan moment liburnya sebagai moment tholabul ilmi dalam kegiatan Holiday Program baik Dauroh Tahfizh maupun Intensive English di Pare Kediri.
Dalam amanatnya, Wakil Direktur 3 Bidang Kesiswaan Ust Zulkifli, M.Pd menyampaikan jika moment libur merupakan moment dimana para siswa refreshing untuk mengisi daya menghadapi pembelajaran semester 2. “Dalam 10 hari kemarin, para kader dipersilahkan untuk pulang, refreshing dan ada juga yang memilih untuk tidak pulang karena ingin memperdalam hafalan Qur’annya dan memperdalam pemahaman Bahasa Inggrisnya melalui program yang telah dirancang bidang 4, hal ini jika di ibaratkan baterai kalian cas ulang batrai itu Ketika liburan dan siap kembali dipakai saat masuk kembali pada saat ini, pembelajaran pada semester 2 mampu diawali dengan semangat sehingga tercapai tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan” ujar Zulkifli.
Selain itu, Wadir 3 bidang kesiswaan itu berharap pada semester 2 siswa lebih aktif mengambangkan potensi dirinya baik dibidang akademik maupun non akademik “Para kader yang belum mempunyai portofolio, kami berharap agar pada semester 2 ini turut aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang digemari, selain itu kami juga berharap agar kegiatan-kegiatan yang bersifat akademik maupun non akademik bisa berjalan dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan hasil yang terbaik” imbuh Zulkifli.
Mengutip kisah sukses Chairul Tanjung dengan julukan anak singkong, Zulkifli menyampaikan jika kesuksesan seseorang melalui suatu proses penempaan sejak dini “Kita perlu lihat bagaimana kesuksesan seorang chairul tanjung yang merupakan salah satu konglomerat muslim yang memulai perjalananya dari nol sehingga ia dijuluki sebagai anak singkong, para kader harus meneladani nilai spiritualitas dan religiusitas serta ketekunan, kerja keras dan semangat yang tinggi untuk menggapai kesuksesan” ujar Zulkifli.