Mu’allimin, Yogyakarta - Selasa, 2 Januari 2024 telah dilaksanakan kegiatan In Haouse Training (IHT) di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang dilaksanakan mulai pukul 07.30 s/d 14.00 WIB. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali dan menambah wawasan para guru dalam mengembangkan ragam soal dalam bentuk literasi dan numerasi dengan skala tingkatanya. Kegiatan ini terdiri dari dua sesi pada sesi pertama kegiatan pembukaan dan orientasi disampaikan oleh Ust. Solikhin, M.Pd yang menekankan pentingnya dilaksanakan kegiatan IHT untuk meningkatkan pelayanan prima terhadap peserta didik dan mempersiapkan pembelajaran di semester 2 pada tahun ajaran 2023/2024 lebih siap, matang, dan professional dengan output hasil penyusunan perangkat pembelajaran baik di tingkat Mts dan MA.
Berikut merupakan komponen pembelajaran yang harus disusun oleh guru-guru Madrasah Mu’allimin yaitu untuk guru pengampu Kurikulum Merdeka maka menyusun CP, TP, ATP, RPH, KKTP, dan modul ajar. Sedangkan untuk guru-guru yang mengajar menggunakan Kurikulum 2013 menyusun Silabus, Prota, Prosem, Minggu Efektif, KKM, RPP, RPH, dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Kemudian untuk guru-guru yang mengajar di kelas Internasional Menyusun Curriculum Framework, Prosem, Prota, Lesson Plan, Jumlah Minggu Efektif, Daily Plan, dan LKPD. Selanjutnya untuk guru-guru BK menyusun Program Umum, Program Semester, Program Tahunan, RPL dan Lembar Kerja Pemberian Layanan (ex Lembar Konferensi Kasus, Lembar Home Visit dll). Pada sesi yang pertama ini, dari 117 guru yang terdiri dari guru mapel dan guru BK yang dapat menghadiri IHT berjumlah 94 guru dan 23 tidak dapat mengikuti karna izin, sakit ataupun ada ketugasan yang lainya.
Pada Sesi kedua, IHT disampaikan oleh Ibu Wahyu Setyaningrum, S.Pd.,M.Ed.,Ph.D yang merupakan Dosen dari Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam pemaparanya beliau menyampaikan bahwa dalam Kurikulum Merdeka diarahkan oleh pemerintah harus memiliki kemampuan Literasi dan Numerasi yang paripurna, hal ini dapat dilihat pada Keputusan Menteri Agama RI No. 347/2022 tentang Implementasi Kurikulum Merdeka yang memuat Standar Kompetensi Lulusan MTs yaitu; 1. Persiapan peserta didik menjadi anggota Masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia; 2. Penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; 3. Penumbuhan kompetensi literasi, numerasi, sains dan sosial budaya peserta didik untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. Selanjutnya pada tingkat MA dapat dilihat pada Keputusan Menteri Agama RI N0. 347/2022 tentang Implementasi Kurikulum Merdeka yang terdapat pada Standar Kompetensi Lulusan MA, antara lain; 1. Menunjukkan kemampuan mengidentifikasi informasi yang relevan atau masalah yang dihadapi, menganalisis, memprioritaskan informasi yang paling relevan atau alternatif solusi yang paling tepat; 2. Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi menginterpretasikan dan mengintegrasikan teks, untuk menghasilkan inferensi sederhana, menyampaikan tanggapan atas informasi, dan mampu mnulis pengalaman dan pemikiran dengan konsep yang sederhana; 3. Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri, lingkungan terdekat, Masyarakat sekitar, dan Masyarakat global. Beliau menekankan bahwa Komponen Literasi dan Numerasi berisi Konteks, proses kognitif, dan konten yang merupakan satu kesatuan yang akan membentuk pengetahuan yang utuh (komprehensif). Seluruh pengembangan lietasi dan numerasi diarahkan pada Sustainable Development Goals (SDGs) sehingga mampu membentuk insan cendikia yang beriman, bertakwa, bermoral, dan berwawasan internasional dalam mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Pada sesi yang kedua ini, dari 117 guru yang terdiri dari guru mapel dan guru BK yang dapat menghadiri IHT berjumlah 93 guru dan 24 tidak dapat mengikuti karna izin, sakit, ataupun ada ketugasan yang lainya. (EkoPras)