Semarang - Sebanyak 200 pegawai Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah yang terdiri dari unsur Guru, Karyawan dan Musyrif mengikuti kegiatan rihlah dan syawalan yang diadakan oleh Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta di Wilayah Semarang, Jawa Tengah pada 11-12 Mei 2022.
Agenda rutin tahunan ini, sempat terhenti selama 2 Tahun akibat pandemi covid pada Tahun 2020 dan 2021 yang lalu.
Kegiatan rihlah pada Tahun 2022 dimulai dari tempat wisata Dusun Sumilir yang ada di Wilayah Bawen, kemudian dilanjutkan pada hari ke 2 city tour Kota Semarang menggunakan bus tingkat lalu sebagai destinasi terakhir yakni mengunjungi wisata kampung rawa di wilayah Ambarawa.
Kegiatan syawalan dan silaturahmi digelar pada Rabu malam, (11/05) di Ballroom Hotel Grasia Syariah Semarang. Turut hadir sebagai pemberi Tausyiah, Ketua PWM Jawa Tengah. Dr. KH. Tafsir, M.Ag, dan seluruh Jajaran Direksi Madrasah Mu'allimin. Dalam sambutanya, Direktur Mu'allimin menyampaikan bahwa tujuan rihlah pada tahun ini yakni untuk memberikan kelekatan antar pegawai, memberikan semangat dan nafas baru bagi seluruh Pegawai agar lebih semangat dalam melakukan pekerjaanya dan dapat meningkatkan kwalitas kinerja pada setiap sektor bidang pekerjaan. "Silaturahim ini menjadi penting, karena harapannya bisa menjalin kelekatan antar pegawai baik di dalamnya ada unsur guru, karyawan dan musyrif" Ujar Aly Aulia. Direktur Mu'allimin juga menambahkan, bahwa dari semangat Syawal, semangat kita kembali ke Fitrah marilah kita jadikan pribadi di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah sebagai jembatan kebaiakan sampainya visi misi kita agar apa yang kita inginkan apa yang kita cita-citakan dapat tercapai dengan lancar, imbuhnya.
Sementara itu, dalam Tausyiahnya Dr KH Tafsir, M.Ag menyampaikan bahwa tradisi Syawalan merupakan tradisi yang baik yang tetap dilakukan pada saat ini.
"Tradisi syawalan ini menjadi khas, sehingga Idul Fitri di Indonesia tidak semata-mata fenomena syariah, tetapi juga fenomena budaya" ungkap Ketua PWM Jawa Tengah
Dalam isi Tausiyah nya, Dr Tafsir menyampaikan bahwa Jihad budaya juga harus dilakukan dalam menyambut adanya bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri, "Semarakkan dengan ornamen ornamen Islami banner banner Islami yang membuat Ghirah umat Muslim dalam menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, buat dengan semeriah mungkin" pungkasnya.
Disela-sela materi Tausyiah yang disampaikan, Ketua PWM Jawa tengah tersebut juga menyampaikan bahwa pegawai harus berbangga bisa menjadi bagian dari Mu'allimin Sebagai sekolah kader Ulama, Pemimpin dan Pendidik, menurut Dr Tafsir, Mu'allimin adalah salah satu agen Tajdid perubahan karena menghasilkan kader-kader Islam yang kreatif, modernis, progresif karna kader Muhammadiyah sebagai gerakan Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar dan gerakan Tajdid.
"Tidak mungkin syariah di Tajdid dan Islam di Tajdid, yang di Tajdid adalah pemahaman kita terhadap Islam yang di Tajdid adalah pemahaman fikih terhadap Qur'an dan salah satu agen Tajdid Muhammadiyah yakni ada di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta". Ungkap Dr KH Tafsir, M.Ag.
Masih dalam acara yang sama, panitia juga menampilkan pentas seni yang di Isi oleh Kisno Band. Band yang beranggotakan Guru dan Karyawan tersebut berhasil memukau para peserta Syawalan dan Silaturahmi di Ballroom Hotel Grasia Syariah Semarang. Antusiasme peserta dalam menyumbangkan suara emasnya menjadikan panggung hiburan layaknya Idonesian Idol. Tak kalah dari hiburan music tersebut, seluruh peserta yang hadir juga menanti kupon Doorprize yang telah dibagikan oleh panitia dengan hadiah berupa setrika, rice coocker, air cooler, dispenser, TV LED, kulkas dan 2 ekor kambing. “Alhamdulillah, hadiah terbesar berupa 2 ekor kambing di dapatkan oleh Ibu Dapur dan Bapak Sugiyantoro bagian keamanan Madrasah” Ungkap Sahran, coordinator panitia bagian acara.