Bantul - Milad ke-103 Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni berharap kesyukuran atas nikmat usia yang panjang harus diwujudkan dalam langkah mengembangkan Mu’allimin sebagai Amal Usaha yang didirikan secara langsung oleh KH. Ahmad Dahlan dan tokoh pendahulu Muhammadiyah.
Membaca makna simbolik dari gaya busana Hoofdbestuur (HB) Muhammadiyah dahulu yang dalam beberapa kesempatan mengenakan setelan jas, dasi, dan bersarung. Menurut Syafiq, gaya busana tersebut merupakan semangat integrasi antara tradisi Islam yang disimbolkan sarung, dan tradisi modern yang simbolnya jas dan dasi.
Oleh karena itu, Madrasah Mu’allimin adalah termasuk rangkaian implementatif dari makna simbolik yang dikenakan oleh para tokoh Muhammadiyah zaman dahulu, yakni integrasi tradisi Islam dan modern. Maka ruh tersebut tidak boleh pudar dari Mu’allimin yang sudah menginjak usia seabad lebih ini.
Syafiq saat sambutan Milad ke-103 Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada (8/12) menuturkan, syukur atas nikmat harus diwujudkan dalam langkah supaya Mu’allimin lebih besar, berkualitas, dan memberi manfaat seluas-luasnya.
“Bukan hanya bagi Persyarikatan Muhammadiyah, bukan hanya bagi umat Islam, bukan hanya bagi Bangsa Indonesia, tapi juga bagi umat manusia secara keseluruhan,” tuturnya.
Mencermati tagline Madrasah Mu’allimin, Feature Ulama’, Leader, and Educators. Syafiq membacanya sebagai ikhtiar Mu’allimin sebagai ‘kandungan’ yang melahirkan ulama, pemimpin, dan pendidik di masa depan. Hal itu sudah terbukti, lebih-lebih di lingkungan Muhammadiyah betapa kiprah Madrasah Mu’allimin begitu mendalam.
“Memang tagline yang dicantumkan ini menjadi sangat penting, berpikir tentang masa mendatang,” imbuhnya
Menurut Syafiq, gaya berpikir yang melintasi zaman merupakan ciri seorang negarawan. Artinya, bagi siapapun yang memikirkan dan berbuat sesuatu yang berdampak baik bagi generasi mendatang, mereka adalah negarawan. Termasuk di dalamnya adalah ulama’ dan pendidik, yang mengabdikan diri untuk mencerdaskan generasi mendatang.
(muhammadiyah.or.id/syifa)