Yogyakarta- “Mu’allimin ini bukan hanya sekedar gedung, tetapi ada mimpi, harapan, cita-cita dan bagaimana mengisi dengan ikhtiar yang kuat untuk menjadi anak yang saleh untuk berkiprah di persyarikatan maupun bangsa dan negara” ujar Aly Aulia, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah dalam sambutan Forum ta’aruf dan Orientasi (FORTASI) siswa baru, Ahad (11/07) yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan luring di Masjid Hajah Yuliana Kampus Mu’allimin di Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Madrasah Mu’allimin Muhamamdiyah dalam dinamikanya telah melintas zaman menapaki abad kedua, oleh karenanya inovasi dan pembaharuan selalu diupayakan dalam mengisi ruang pendidikan di Indonesia khususnya dalam rangka menyambut kesempatan tahun pelajaran 2021/2022. Tema penanaman kemandirian dalam upaya mewujudkan kader yang terus semangat berkarya menjadi pilihan dalam FORTASI kali ini.
“Sekolah yang awalnya bernama Qismul Arqa ini merupakan wujud semangat kemandirian dan inovasi KH. Ahmad Dahlan dalam melihat tantangan zaman, yang menggabungkan antara keilmuan agama dan umum, harus kita jadikan inspirasi” imbuh Aly.
Selain itu Aly juga menjelaskan dinamika perkembangan gedung Mu’allimin dari masa ke masa “saat ini kalian sedang berada di pengembangan kampus terpadu, kedepan kalian akan mengisi dan menjawab tantangan abad kedua yang akan menjadi sejarah di masa depan” tutur dosen Ilmu Komunikasi UMY tersebut.
“Kita juga harus memiliki komitmen dalam meneguhkan, membangun dengan daya kreatif dan inovatif, bukan saja menggambarkan apa yang dilihat tapi memberikan jawaban atas persoalan tantangan zaman, muallimin telah banyak melahirkan tokoh-tokoh yang mampu berpikir melampaui masanya”tambahnya.
Kemudian ia juga berharap kepada para msiswa siswa untuk dapat mengikuti dan terlibat di organisasi dan kegaiatan yang ada di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah sebagai aktualisasi dan melatih kemandirian. “Dalam berjuang kita harus memiliki komitmen, keinginan yang kuat, kesadaran yang tinggi, semangat pekerja keras, konsistensi, tak mudah menyerah, dan kesabaran. Tutur Sekretaris Divisi Al-qur’an dan Hadist Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Tersebut.
Terakhir ia berpesan kepada seluruh peserta FORTASI, bahwa ilmu itu tidak sekedar belajar, akan tetapi berupa cahaya yang akan diturunkan Allah kepada siapa yang dikehendakiNya. Oleh karenanya dekatkanlah diri kepada Allah dengan rajin ibadah, dan memohon untuk dimudahkan dalam menuntut ilmu. (F-HN)
Instagram: mualliminjogja
Youtube: muallimin jogja
Facebook : muallimin muhammadiyah yogyakarta
Fanspage: Muallimin Muallimaat Jogja
Website : https://muallimin.sch.id/
(More Info : http://bit.ly/mualliminjogja)