Mu'allimin Kirim 15 Santri ke Turki. Membekali Santri dengan Wawasan Dunia Baru Mencetak Kader Bangsa yang Bermutu.
Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2018 ini kembali mengirimkan 15 santrinya dengan tiga guru pendamping untuk memperluas wawasan globalnya ke negara mitra yakni ke Turki. Secara intensif, kegiatan edukasi ini dilaksanakan di Sultan Mehmet International School Istanbul Turkey selama 15 hari terhitung sejak tanggal 12 Oktober 2018 dan akan berakhir pada tanggal 27 Oktober 2018 yang akan datang.
Direktur Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta, H Aly Aulia LC MHum mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program tindak lanjut dari pola kemitraan yang telah dijalin selama dua tahun terakhir antara kedua lembaga yang sama-sama berbasis Islam modern ini.
" Student Exchange Program ini adalah salah satu tradisi kami dalam mendidik para santri guna memperluas wawasan eduktif, dan juga cakrawala pengetahuan mereka secara internasional," kata alumnus Universitas Al Azhar Mesir ini.
Menurutnya, proses percepatan dalam konteks pengembangan wawasan para siswa dan juga guru di lingkungan madrasah yang dipimpinnya terus akan ditingkatkan di masa datang. Program ini juga sejalan dengan pola pengembangan Muallimin sebagai lembaga pendidikan modern yang berwawasan internasional.
Selama ini madrasah tertua di Indonesia ini, telah melakukan berbagai bentuk kerja sama internasional dengan beberapa lembaga pendidikan terkemuka di beberapa negara, di antaranya Inggris, Mesir, Jepang, Malaysia, Singapura, Kamboja dan Thailand.
Dipilihnya Turki sebagai tujuan pembelajaran di tahun ini, karena negara tersebut memiliki latar belakang serta kemegahan peradaban Islam yang spesifik di masa lampau. Oleh karena itu, negara ini juga menjadi tujuan para mahasiswa dari berbagai belahan dunia untuk melanjutkan studinya. Di samping itu, negara ini juga memiliki dokumen kajian sejarah Islam secara komprehensif dan representatif.
Wakil Direktur II Bidang Administrasi Mohammad Alfian MH yang turut serta mendampingi para santri mengatakan bahwa selama program ini berlangsung, para siswa selain mengikuti kuliah khusus, juga diajak ke berbagai tempat bersejarah dan juga lembaga-lembaga pemberi beasiswa, kantor kedutaan besar Indonesia di Turki, dan berbagai tempat penting lainnya. Dari sini, diharapkan ke depan akan semakin banyak alumni Mu'allimin yang melanjutkan studinya di luar negeri, termasuk Turki. Saat berkunjung ke kantor KBRI di Angkara, pihak kedutaan menyambut baik dan 'angkat topi' dengan program bergensi tinggi yang dilakukan oleh Mu'allimin, yang selama ini belum banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan sejenis, yakni madrasah.
Secara khusus, pihak kedutaan juga menyampaikan peluang-peluang yang bisa ditangkap untuk melakukan program pertukaran dan pengenalan budaya Indonesia kepada masyarakat Turkish. Sementara itu, Sholihin SPd selaku pendamping dan juga staf pengajar Bahasa Inggris, menyatakan bahwa kemampuan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab bagi para santri Mu'allimin terbukti telah memudahkan mereka dalam berinteraksi dengan para siswa yang ada di Turki.
"Jika ingin menggenggam dunia, maka menguasai kedua bahasa tersebut merupakan hal penting dan tidak bisa ditawar. Dan itu sebagai syarat yang sangat dibutuhkan untuk dapat menguasai peradapan di masa datang," tukasnya.
(HN