Para siswa boarding school Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta kembali unjuk prestasi di berbagai event kejuaraan, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Tercatat hanya dalam rentang waktu satu bulan, siswa-siswa yang berasal dari Sabang-Merauke ini berhasil menjuarai dan mendominasi perolehan puluhan penghargaan dalam berbagai bidang cabang lomba.
Di tingkat kota, dalam ajang Pospeda Kemenag Kota Yogyakarta, para siswa madrasah tertua di Indonesia ini berhasil meraih medali emas, perak, dan perunggu di cabang tenis meja, bulu tangkis, futsal, lari 100 m, 200 m, 400 m, cipta puisi, pidato bahasa Inggris, kaligrafi mushaf, serta bola volly.
Di tingkat propinsi, tim futsal Mu'allimin berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi Pocari Sweat Championship Regional Yogyakarta dan berhak maju ke tingkat nasional mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta. Masih di tingkat propinsi, medali emas disumbangkan oleh Damar Priatmoko dalam Olimpiade Matematika, sementara medali perunggu bidang Fisika diperoleh oleh Muhammad Farhan Al Faiq di ajang Kompetensi Sains Madrasah (KSM) Kanwil Kemenag DIY. Dalam Olimpiade Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Seleksi Regional Yogyakarta, tim Mu'allimin berhasil meraih medali perak.
Tiga pesilat cilik atas nama Darwis Dahlan, Irfan Satya, dan Muh. Riski Maulana juga berhasil menyumbangkan medali emas dalam ajang Muhi National Competition (MONACO) yang diprakarsai oleh SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. Sementara itu dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Sagasitas Research Exchibition 2018 Dikpora DIY, tim intelektual Mu'allimin berhasil menyabet medali emas dan perak.
Di tingkat nasional, tim robotik Mu'allimin berhasil membawa pulang medali perunggu dalam perhelatan bergengsi STAR#8 di SMA Taruna Bangsa Sentul Bogor. Staf Urusan Kegiatan dan Pembinaan Prestasi Siswa Abdul Wahid Muizzudin, STh.I. mengatakan bahwa secara kelembagaan, madrasah selalu mendorong dan memfasiltasi para siswa untuk terus berprestasi, tidak hanya dalam bidang akademik, namun juga di bidang non akademik. "Keberhasilan non akademik yang telah diraih oleh para siswa tersebut, memberi bukti nyata kepada kita bahwa sejatinya para santri di sekolah yang berbasis ilmu-ilmu keislaman ternyata juga memiliki skill, karya dan kompetensi plus dalam bidang di luar ranah tersebut. Diharapkan prestasi tersebut dapat juga menjadi bekal hidup mereka kelak setelah lulus dari Mu'allimin," tukas Muiz.