Wakil Menteri Luar Negeri RI Dr H AM Fachir dipastikan hadir sebagai pemateri dalam acara Stadium General "Sosialisasi Politik Luar Negeri RI dan Perkembangan Isu-Isu Internasional", yang akan diselenggarakan di Hall Center Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Jl Letjend S Parman 68 Yogyakarta, Jumat (16/3/18), pukul: 14.00-16.00 WIB.
Dua materi substansial yang akan diangkat dalam kuliah umum bertajuk "Dunia Diplomasi dan Hubungan Internasional" itu adalah tingkat capaian dan prestasi grade of policy and responsibility Kemenlu RI dalam berbagai aspek dan kasus yang terkait dengan tata hubungan dunia baru, serta kebijakan pemerintah Republik Indonesia dalam merespon berbagai isu internasional dan mutakhir yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Agenda resmi kenegaraan yang melibatkan madrasah tertua di Indonesia ini akan diikuti oleh pengelola madrasah, perwakilan guru dan karyawan, serta akan didominasi oleh kalangan santri sebagai calon-calon pemimpin bangsa di masa depan. Acara juga akan diliput oleh kalangan wartawan dari beberapa media massa.
Melalui dua orang delegasi Kemenlu RI yang sebelumnya telah berkunjung ke Mu'allimin beberapa waktu yang lalu dapat disimpulkan bahwa agenda nasional ini merupakan kegiatan untuk merespon berbagai masukan dan harapan dari berbagai kalangan akan pentingnya sosialisasi langsung dari lembaga terkait, yakni Kementerian Luar Negeri utamanya yang bersinggungan dengan masalah krusial yang dihadapi oleh Indonesia di tengah-tengah tata pergaulan dunia internasional saat ini. Dalam beberapa kasus, hal tersebut memerlukan policy yang relatif rumit dan sering menimbulkan sikap pro-kontra di kalangan masyarakat.
Isu-isu global seperti masalah Timur Tengah, Israel-Palestina, Chinaisasi, komunisme-liberalisme-kapitalisme, kolonialisme gaya baru, merupakan contoh isu-isu terkini yang perlu disosialisasikan secara masif kepada segenap komponen bangsa, utamanya kalangan generasi muda. Hal terakhir dilakukan agar tidak menimbulkan preseden negatif terhadap pemerintah.
Acara stadium general yang bernuansa high politic, nationalism, and globalization ini merupakan putaran kedua pada hari yang sama, setelah pada pagi harinya Tim Kemenlu RI melakukan hal serupa di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta.
(HN)