Yogyakarta, 1 September 2025 – Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Pengajian Pegawai dan Launching Program Integrasi Kesehatan, bertempat di Aula Kampus Induk. Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB ini dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan Madrasah Mu’allimin, sebagai bagian dari ikhtiar mewujudkan lingkungan madrasah yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini dirangkai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimaat Yogyakarta dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. MoU ini menjadi payung kerja sama strategis yang mencakup tujuh program unggulan, salah satunya Integrasi Kesehatan, sebagai wujud penguatan ekosistem pendidikan dan kesehatan di lingkungan madrasah.
Pada tahap awal, kerja sama ini diwujudkan dengan pelaksanaan medical check-up (MCU) bagi guru dan karyawan, serta pemantauan dan pengawasan proses penyajian makanan santri agar sesuai dengan standar kesehatan. Ke depan, terdapat wacana pembentukan poliklinik khusus di lingkungan madrasah, yang diharapkan mampu memberikan layanan kesehatan bagi lebih dari 1.600 santri, karyawan, bahkan warga sekitar, dengan memanfaatkan kepesertaan BPJS. Selain itu, program edukasi kesehatan secara rutin juga akan digulirkan.
Dalam sambutannya, Dr. Mhd. Lailan Arqam, M.Pd menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan panjang antara madrasah dengan RS PKU Muhammadiyah. “Harapan kami, program ini tidak hanya memberi manfaat jangka pendek berupa pemeriksaan kesehatan, tetapi juga membangun sistem berkelanjutan yang bisa menopang kesehatan santri, guru, dan karyawan melalui layanan poliklinik serta edukasi kesehatan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dr. H. Mohammad Komarudin, Sp.A menegaskan bahwa kerja sama ini sangat penting karena kesehatan merupakan pondasi dalam proses pendidikan. “Integrasi kesehatan bukan hanya tentang fisik, melainkan juga langkah preventif untuk menjaga generasi santri agar tetap kuat dan siap dalam menempuh pendidikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Khoiruddin Bashori, M.Si dalam tausiyahnya menekankan pentingnya implementasi nyata dari pengetahuan kesehatan. Ia mencontohkan bagaimana banyak orang mengetahui manfaat hidup sehat, tetapi tidak konsisten melakukannya. “Kita harus belajar dari mereka yang tetap menjaga kesehatan hingga usia lanjut. Jangan menunggu sakit untuk mulai menjaga tubuh. Mari kita konsisten, seperti teladan para dokter kita yang tetap aktif berolahraga meski sibuk,” pesannya.
Kegiatan ini juga menghadirkan amanat dari dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes yang menekankan pentingnya pendekatan kesehatan holistik. Beliau menjelaskan bahwa sehat tidak hanya sebatas fisik, tetapi juga mental, spiritual, dan sosial sebagaimana diatur dalam UU No. 36 Tahun 2009. “Banyak masalah kesehatan fisik yang sejatinya berakar dari beban mental atau spiritual. Oleh karena itu, pendekatan spiritual seperti salat tahajud bisa menjadi bagian dari terapi kesehatan,” jelasnya. Ia juga mengingatkan pentingnya sikap ikhlas dalam menghadapi masalah agar tidak menjadi beban pikiran yang merusak kesehatan.
Acara ini menjadi tonggak awal bagi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dalam membangun sinergi pendidikan dan kesehatan. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan guru, karyawan, dan santri dapat menjalani aktivitas dengan kondisi fisik dan mental yang lebih prima, sehingga proses pendidikan berjalan lebih optimal.





