Mu'allimin, Yogyakarta – Dalam upaya menciptakan lingkungan asrama yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan karakter santri, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta terus mengambil langkah konkret melalui peningkatan kompetensi para musyrif (pendamping asrama). Salah satunya dengan menyelenggarakan pelatihan Penanganan Kecelakaan dan Bimbingan Konseling Dasar pada Sabtu (31/08) di Aula Kampus Induk Mu’allimin.
Pelatihan ini menghadirkan para ahli di bidangnya, yakni Bachar Herulaksono (Instruktur P3K/K3) dan Dr. Hardi Santosa, Kepala Program Studi Magister Bimbingan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang membekali musyrif dengan keterampilan praktis sekaligus pendekatan psikologis dalam mendampingi santri.
Wakil Direktur IV Bidang Kepesantrenan, Ahmad Salim, Lc., S.E.I., menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Mu’allimin dalam menghadirkan pendamping asrama yang tidak hanya berperan sebagai pengawas, tetapi juga sebagai figur pembina dan sahabat bagi santri.
"Di Mu’allimin, para musyrif kami latih agar mampu mendampingi santri dengan bijak, memberi perhatian yang tepat, serta mampu menangani berbagai situasi dengan profesional," ujarnya.
Ia menambahkan, menjadi musyrif merupakan bagian dari proses pembentukan karakter kepemimpinan, tanggung jawab, dan empati sebelum mereka memasuki dunia masyarakat yang lebih luas.
"Musyrif adalah ujung tombak kehidupan berasrama. Mereka belajar menjadi kakak, pembimbing, bahkan sosok kepala keluarga yang mampu menghadirkan suasana asrama yang penuh keteladanan," tambah Ahmad Salim.
Pelatihan ini tidak hanya membekali para musyrif dengan kemampuan teknis seperti penanganan kecelakaan di lingkungan asrama, tetapi juga keterampilan konseling dasar untuk memahami kebutuhan emosional santri.
Dengan langkah ini, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan pendidikan holistik—yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga membentuk karakter, kemandirian, dan jiwa kepemimpinan para kader Muhammadiyah masa depan.










