Magelang — Siswa kelas 1 Program Internasional Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta ikuti Science Research Trip ke Candi Borobudur, Magelang, pada Ahad, 17 Agustus 2025. Kegiatan ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, dan menjadi salah satu program khusus untuk memberikan pengalaman belajar langsung di lapangan bagi para santri.
Rombongan didampingi oleh Wakil Direktur Bidang Kurikulum, Ustadz Solihkin, M.Pd., para wali kelas 1 Lower Secondary, para musyrif, serta beberapa staf urusan internasional. Kegiatan ini dirancang bukan sekadar wisata edukatif, melainkan bagian dari pembelajaran yang menekankan pada aspek sejarah, lingkungan, budaya, serta penguasaan bahasa Inggris.
Dalam kegiatan ini, para santri dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang masing-masing didampingi oleh satu ustadz pembimbing. Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk mempelajari sejarah Candi Borobudur secara langsung dengan bimbingan seorang tour guide berpengalaman yang memberikan penjelasan mendetail mengenai sejarah pembangunan candi, kisah kehidupan masyarakat di masa lalu, serta nilai-nilai budaya yang terkandung dalam relief candi.
Tak hanya itu, santri juga melakukan riset sederhana terkait lingkungan di sekitar Borobudur, termasuk mengenal berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh di kawasan tersebut. Lebih jauh lagi, santri berlatih berinteraksi langsung dengan turis mancanegara. Dengan percaya diri, mereka mengajak para wisatawan asing berbincang dalam bahasa Inggris, memperkenalkan diri, hingga berbagi cerita pengalaman belajar di Indonesia.
Sebagai bentuk interaksi yang unik, para santri juga mengajak turis berpose dengan mengepalkan tangan sambil mengucapkan kata “Merdeka.” Dalam rangka memperingati HUT RI ke-80, yang kebetulan bertepatan dengan hari kemerdekaan, sehingga menjadi kenangan istimewa yang tak hanya menghibur tetapi juga menunjukkan semangat kebangsaan santri Mu’allimin.
Para turis yang diajak berinteraksi tampak antusias. Mereka memberikan apresiasi terhadap keberanian santri yang masih berusia dini namun sudah mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan percaya diri.
Raffan, salah satu santri kelas 1 Program Internasional, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti kegiatan ini. “Today we are doing a science research at Candi Borobudur. We are learning about the plants around Borobudur, studying the history of the temple, and also talking with native speakers in English. I’m very happy to be here because this is a wonderful experience, and this is my first time visiting Borobudur,” ujarnya penuh semangat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan santri tidak hanya memahami warisan sejarah bangsa, tetapi juga mengasah keterampilan komunikasi global sejak dini. Science Research Trip menjadi langkah nyata Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dalam membentuk generasi unggul yang berwawasan luas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan dunia internasional. (javier)
