Bentong, Pahang, Malaysia — Bulan Ramadhan merupakan momen penuh berkah yang dimanfaatkan umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan kepedulian sosial. Dalam rangka menyemarakkan bulan suci ini, sejumlah kegiatan keagamaan dan sosial diselenggarakan guna mempererat ukhuwah Islamiyah serta menumbuhkan rasa empati kepada sesama. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah Mubaligh Hijrah, di mana para santri aliyah Madrasah Mu'allimin disebar ke berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara, termasuk Malaysia.
Pada kesempatan ini, Alee El Husaey dan Farras Kurnia diberikan amanah untuk menjadi mubaligh hijrah di Bentong, Pahang, Malaysia. Selama 17 hari menjalankan tugas dakwah, mereka mendapatkan banyak pengalaman berharga yang menjadikan Ramadhan kali ini begitu berkesan.
Mengawali Hari dengan Ibadah dan Pengajaran
Kegiatan dimulai sejak dini hari, tepatnya pukul 05.00 waktu setempat. Para mubaligh membangunkan para santri untuk bersiap melakukan sahur bersama. Setelah itu, mereka melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid, diikuti dengan tazkirah pagi yang diisi oleh Alee El Husaey.
Usai kultum, para mubaligh beristirahat sekitar 15 menit sebelum melanjutkan aktivitas mengajar Al-Qur'an hingga waktu Dzuhur tiba. Mereka memberikan bimbingan membaca dan menghafal Al-Qur'an dengan metode kelas harfun, melatih pelafalan yang benar dan tajwid yang tepat. Setelah istirahat sejenak usai Dzuhur, kegiatan dilanjutkan hingga waktu Ashar.
Aktivitas Fisik dan Kegiatan Menarik
Di sore hari, para santri diberi waktu luang untuk berolahraga, seperti sepak bola dan seni bela diri silat. Para santri sangat antusias berlatih silat hingga beberapa kali menantang para mubaligh untuk sparring, momen yang penuh keakraban dan tawa.
Ketika waktu berbuka puasa tiba, suasana kehangatan semakin terasa. Adzan Maghrib berkumandang pukul 19.21, dan setelah berbuka, para mubaligh kembali bertugas mengisi kultum Maghrib. Usai itu, mereka bersiap melaksanakan shalat Isya dan Tarawih. Ada hal menarik dalam pelaksanaan Tarawih di sini, yaitu imam Tarawih diwajibkan membaca 1 juz Al-Qur'an setiap malam sehingga dalam sebulan Ramadhan akan selesai 30 juz.
Setelah rangkaian shalat Tarawih, para santri dan mubaligh menikmati moreh, yaitu makan malam ringan bersama, sebelum akhirnya beristirahat.
Pengalaman Berkesan dan Sambutan Hangat
Kegiatan mubaligh hijrah ini berjalan dengan lancar dan penuh makna. Sambutan dari tuan rumah, para santri, dan masyarakat sekitar sangat hangat dan penuh apresiasi. Mereka bahkan berharap agar para mubaligh dapat mendampingi hingga akhir Ramadhan.
Dengan adanya program Mubaligh Hijrah ini, diharapkan kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya penguatan keimanan dan kepedulian sosial semakin meningkat. Para mubaligh juga berharap ilmu yang mereka peroleh dan bagikan dapat membawa manfaat bagi umat Islam di Malaysia.
Sumber:
Alee El Husaey & Farras Kurnia, peserta Mubaligh Hijrah di Bentong, Pahang, Malaysia.
Tempat: Pusat Tahfiz Yupp Teknikal, Bentong, Pahang, Malaysia.
Tanggal Pelaksanaan: Ramadhan 1446 H