Johor Bahru, Malaysia — Puluhan siswa Muallimin dan Muallimat diterjunkan ke berbagai negara untuk mengasah pengalaman dakwah, termasuk di Malaysia. Salah satu kelompok muballigh muda mendapatkan amanah berdakwah di Ma'ahad Tahfidz Sains Al-Insyirah, Johor Bahru, Malaysia. Ma'ahad ini memiliki dua gedung terpisah untuk memisahkan pelajar laki-laki dan perempuan. Gedung laki-laki berada di daerah Tampoi, sementara gedung perempuan terletak di Tebrau.
Para muballigh laki-laki ditempatkan di gedung laki-laki, sedangkan muballigh perempuan di gedung perempuan. Lokasinya yang berada di pusat kota mempermudah komunikasi antarpartner dakwah. Gedung laki-laki berupa ruko tiga lantai dengan jumlah pelajar lebih dari dua puluh orang.
Amanah Dakwah dan Pengajaran
Selama Ramadhan, para muballigh diamanahi menjadi imam dan bilal salat tarawih sebanyak dua puluh tiga rakaat setiap malam di Surau Muhajirin, masjid terdekat. Hal ini dilakukan karena surau tersebut memiliki jamaah yang relatif sedikit, tidak lebih dari sepuluh orang, sehingga membutuhkan bantuan imam dan bilal dari luar.
Selain itu, para muballigh juga bertugas mengajarkan matematika dan ilmu sains kepada para pelajar Ma'ahad yang akan mengikuti Sijil Pelajaran Malaysia (SPM), setara dengan ujian nasional. Tak hanya itu, mereka juga membimbing para pelajar dalam memperbaiki bacaan Al-Qur’an dengan metode menyimak dan mengoreksi secara langsung.
Untuk menghilangkan kejenuhan, pada waktu tertentu para muballigh mengadakan kegiatan pengembangan keterampilan, seperti membuat origami, bermain gim edukatif, dan berbagai aktivitas seru lainnya. Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antara muballigh dan pelajar sekaligus melatih kreativitas mereka.
Sambutan Hangat dan Harapan Baru
Keberadaan para muballigh muda ini disambut hangat oleh pihak Ma'ahad dan masyarakat sekitar. Tuan rumah merasa sangat terbantu dengan kehadiran mereka, terutama dalam melancarkan kegiatan ibadah selama Ramadhan. Pengurus Surau Muhajirin juga memberikan respons positif terhadap kesungguhan mereka dalam bertugas sebagai imam dan bilal.
Para pelajar pun menunjukkan sikap ramah dan menghormati para muballigh layaknya guru mereka sendiri. Bahkan, tidak sedikit yang berharap para muballigh dapat kembali lagi pada Ramadhan tahun depan untuk melanjutkan kegiatan yang penuh keberkahan ini.
Sumber: Agha Humayun, Nadindra, Peserta Muballigh Hijrah di Johor Bahru, Johor, Malaysia
Tanggal: 15 Maret 2025