Kajang, Malaysia – Program Mubaligh Hijrah kembali membawa dampak positif bagi masyarakat Muslim, kali ini di Maahad Tahfidz Kebajikan Amal Ummah, Kajang, Malaysia. Dua peserta, Almanara dan Satrio, menjalankan misi dakwah dengan cara yang unik dan inspiratif, menggabungkan syiar Islam dengan seni origami.
Mengatasi Kegugupan dengan Sambutan Hangat
Mengawali perjalanan dakwah di negeri orang, Almanara mengakui sempat merasa gugup. Namun, rasa itu segera sirna saat melihat antusiasme warga setempat. Sambutan yang hangat membuat mereka semakin bersemangat dalam berbagi ilmu dan pengalaman.
“Kami tidak hanya memberikan ceramah dan pengajian, tetapi juga mengenalkan seni origami kepada para santri. Menariknya, mereka sangat antusias saat belajar membuat angsa, pedang, pesawat, hingga kupu-kupu. Origami ternyata menjadi media yang efektif dalam menyampaikan pesan dakwah,” ujar Almanara.
Misi Sosial dan Lomba Islami
Tak hanya berdakwah, mereka juga aktif dalam kegiatan sosial. Membagikan takjil, membersihkan masjid, hingga berpartisipasi dalam berbagai acara keagamaan menjadi bagian dari program ini. “Kami ingin menunjukkan bahwa menjadi santri bukan hanya tentang belajar dan mengajar, tetapi juga tentang kepedulian terhadap sesama,” tambahnya.
Untuk semakin menyemarakkan suasana Ramadhan, berbagai perlombaan diadakan, seperti lomba adzan dan hafalan Al-Qur’an. Selain menjadi ajang hiburan, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi para santri untuk mengasah bakat dan meningkatkan kepercayaan diri.
Membangun Silaturahmi dan Pembelajaran Berharga
Selama di Maahad, Almanara dan Satrio merasakan kehangatan persaudaraan yang luar biasa. Para santri menerima mereka dengan tangan terbuka dan merasa bersyukur atas ilmu serta pengalaman yang dibagikan.
“Saya belajar banyak dari pengalaman ini. Tentang pentingnya beradaptasi dengan budaya baru, menyampaikan pesan dakwah secara kreatif, serta bagaimana berbagi kebaikan dapat mempererat tali silaturahmi,” ungkap Satrio.
Program Mubaligh Hijrah ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat bagi santri, tetapi juga menjadi penguat hubungan ukhuwah Islamiyah antara para dai muda dengan komunitas Muslim di Malaysia.
Kajang, Malaysia, 13 Maret 2025
Sumber: Almanara dan Satrio, peserta Mubaligh Hijrah Kajang, Malaysia.