Mu’allimin, Malaysia - Rentetan kegiatan Immersion Program 2024 diawali dengan kegiatan eduwisata di akhir dan awal pekan, pada hari Ahad dan Senin. Para siswa mengawali dua hari yang padat tapi menyenangkan di Malaysia. Program ini tidak hanya membuka wawasan mereka terhadap budaya dan sejarah negara tetangga tetapi juga memberikan kesempatan belajar langsung dari tempat-tempat bersejarah serta pusat ilmu pengetahuan dan hiburan yang modern.
Setibanya di Kuala Lumpur pada Sabtu sore, para siswa dan guru pendamping langsung mengunjungi Istana Negara pada hari Ahad pagi. Istana Negara adalah simbol kebesaran dan sejarah monarki Malaysia. Sambil menikmati suasana di sekitar, mereka mempelajari struktur kerajaan Malaysia serta arti penting Istana sebagai kediaman resmi Yang Di-Pertuan Agong Sultan Malaysia. Sekitar pukul 10.00 waktu setempat pengunjung mendapat kesempatan menyaksikan seremoni pergantian shift penjaga istana yang menaiki kuda. Pengalaman yang tak akan terlupakan bagi siapapun yang berada di tempat.
Perjalanan berlanjut ke Tugu Negara, sebuah monumen ikonik yang memperingati jasa para pahlawan yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan. Para siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi, meskipun cuaca siang itu cukup panas.
Menjelang tengah hari, rombongan mengunjungi Muzium Kesenian Islam. Museum ini menyimpan berbagai artefak sejarah Islam, mulai dari manuskrip Al-Qur’an yang langka, koleksi seni Islam dari berbagai penjuru dunia hingga Kiswah Ka'bah. Dengan didampingi oleh para pegawai museum, para siswa tampak antusias dan kagum dengan koleksi seni yang indah dan beragam, yang memberikan wawasan baru tentang perkembangan Islam di Asia Tenggara dan dunia.
Setelah itu, para siswa berkesempatan melaksanakan salat di Masjid Negara yang tepat berada di seberang museum. Masjid Negara adalah salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara, dengan arsitektur megah dan penuh nilai sejarah. Momen ini menambah makna spiritual dalam perjalanan para siswa dan pendamping.
Pada hari Senin pagi, perjalanan dimulai menuju Genting Highlands, resor pegunungan yang sangat masyhur. Kabut tipis menyelimuti perjalanan mereka ketika menaiki cable car menuju puncak, menambah suasana magis dan menakjubkan. Setelah sampai di atas, udara segar dan pemandangan alam yang indah menyambut mereka. Meski dingin, para siswa sangat menikmati suasana, berswafoto, dan menikmati pengalaman naik cable car yang unik sembari menengok ke bawah melihat kota Kuala Lumpur dari dataran tinggi.
Menjelang siang, perjalanan kembali ke Kuala Lumpur. Cuaca sedikit berubah menjadi hujan, namun hal itu tidak memudarkan semangat para siswa untuk melanjutkan kunjungan ke Petrosains di Twin Towers. Di sini, mereka belajar tentang dunia sains, khususnya tentang pengolahan minyak oleh Petronas. Mereka memahami bagaimana bahan bakar diolah, diproses, dan diekspor ke seluruh dunia. Yang paling seru, mereka mencoba simulator mobil F1 dimana pengunjung berperan sebagai pembalap Mercedes F1 dalam suasana yang realistis dan penuh adrenalin.
Sore harinya, saat hujan mulai reda, para siswa berkesempatan berfoto di depan Menara Kembar Petronas yang ikonik. Kunjungan ini menghadirkan kenangan yang tak terlupakan di salah satu landmark Malaysia paling terkenal dunia ini.
Malamnya, pada pukul 20.00 waktu setempat, mereka menutup perjalanan dengan menyaksikan KLCC Symphony Lake Show. Pertunjukan air mancur dan lampu yang mempesona selama 20 menit menambah kesan manis pada akhir perjalanan, menghidupkan malam dengan keindahan cahaya dan tarian air yang serasi diiringi musik yang megalun seirama.
Perjalanan ini bukan sekadar wisata; ini adalah pengalaman pembelajaran yang memperkaya wawasan dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan di antara siswa. Dari sejarah hingga sains, dari seni hingga olahraga, setiap kegiatan dalam dua hari ini memberi warna baru bagi mereka dalam memahami dunia. Para siswa diaharapakn pulang dengan penuh cerita dan kenangan indah, dan tentunya, rasa bangga pernah menjadi bagian dari perjalanan berharga ini di Negeri Jiran, Malaysia.