Mu’allimin, Yogyakarta – Kamis (26/9) Dalam rangka meningkatkan kompetensi bagi guru, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan kompetensi komunikasi bekerjasama dengan KomuniGia untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang hebat.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Kampus Induk Madrasah Mu’allimin dengan trainer Bapak Usman Abdhali Watik, M.Si., Communication Specialist sekaligus pendiri KomuniGia, dan Keynote Speaker Prof. Drs. Effendi Gazali, M.Si., MPS., Ph.D., pakar komunikasi Universitas Indonesia dan Cornell University. Pelatihan dihadiri oleh Pimpinan Madrasah Mu’allimin, 120 guru Madrasah Mu’allimin dan 11 guru Madrasah Mu’allimaat.
Pelatihan komunikasi bagi guru ini terbagi dalam 4 sesi yang berbeda, yaitu tentangm enggeser persepsi dari Komunikasi ke KomuniGia, metode KomuniGia dalam Menata Mood, The Power of We” Cara KomuniGia dalam Memaknai Sikap & Perilaku Pihak Lain, dan Komunikasi Emosional dalam Memajukan Pendidikan. Adanya pelatihan ini diharapkan menjadi sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam berkomunikasi, baik komunikasi antar guru, siswa maupun orang tua. Kompetensi komunikasi yang diharapkan menjadi sarana menyalurkan kebahagiaan dengan komunikasi yang menarik dan memperhatikan perasaan lawan bicara. Komunikasi inilah yang memiliki peran utnuk menciptakan atmosfer pendidikan yang menyenangkan bagi seluruh civitas academica Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Seluruh guru antusis dan aktif dalam mengikuti pelatihan ini.
Dalam sambutannya, Direktur Madrasah Mu’allimin, Ust Aly Aulia, Lc., M.Hum., menuturkan bahwa komunikasi adalah sebuah kunci dalam menjalin hubungan baik dengan orang lain. Pola komunikasi yang salah akan menjadi sumber celaka bagi dirinya sendiri, sebagai contoh penggunaan media komunikasi online yang sering digunakan jangan sampai menyakiti perasaan orang lain. Senada dengan hal itu, Bapak Usman Abdhali Watik, M.Si. menuturkan bahwa setiap kata memiliki rasa. Selain itu, beliau jug menuturkan bahwa tidak linier antara ilmu dengan kecakapan diri, selalu ada ruang untuk meningkatkan diri meskipun orang lain berkata bahwa kita sudah sempurna. Begitupun Prof. Drs. Effendi Gazali, M.Si., MPS., Ph.D. menyampaikan bahwa komunikasi yang memperhatikan rasa dan penghargaan lawan bicara akan lebih berhasil berhasil mencapai tujuannya.
Pelatihan ini menjadi kesemapatan besar untuk seluruh guru, mengulik dan mencari perspektif baru dalam berkomunikasi. Menjadi awal perbaikan berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk guru dan siswa yang Bahagia. (MA)