Mu’allimin, Yogyakarta – Jika pekan pertama Baitul Arqam Pegawai di ikuti oleh Pendidik di Madrasah Mu’allimin, Kamis-Jum’at (19-20 September 2024) seluruh Tenaga Kependidikan Mu’allimin juga mendapatkan penguatan Ideologi Muhammadiyah.
Bertempat di Hotel Bukit Surya Kaliurang, kegiatan yang digelar selama 2 hari ini turut mengundang beberapa pemateri dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, diantaranya Dr Bachtiar Dwi Kurniawan SFil I MPA, Asep Sholahuddin SAg MPdI, Budi Setiawan ST dan Drs H Yusuf Abdul Hasan Mag.
Sebelum memulai kegiatan, tenaga kependidikan dari beberapa unsur divisi mendapatkan pengarahan dan kontrak belajar oleh panitia. Selanjutnya Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, H Aly Aulia Lc MHum turut hadir membuka kegiatan penguatan Ideologi ini. Masih mengusung tema yang sama “Kuatkan Ideologi Persyarikatan, Wujudkan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berkemajuan” Aly Aulia menyampaikan jika menjadi seorang Karyawan yang berkhidmat di Amal Usaha Muhammadiyah sejatinya juga harus menjadi anggota yang aktif sekaligus menjadi penggerak di tempat tinggalnya.
Materi pertama disampaikan oleh Dr Bachtiar Dwi Kurniawan SFil I MPA yang merupakan Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mengusung tema “Menghayati kembali makna Identitas Gerakan Muhammadiyah : Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid”.
Tokoh dengan sapaan Gus Bah itu menuturkan jika tantang dakwah di Masyarakat harus dihadapi dengan Solusi yang menggembirakan. Menurutnya, sebagai warga Muhammadiyah harus menjunjung tinggi etika, sopan santun dan sifat rendah hati dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.
“Pendekatan dalam berdakwah adalah ilmu dakwah (proses dan progres untuk membuat pribadi lebih berkembang menjadi lebih baik), kalau pendekatanya fiqhiyah hanya menghasilkan benar salah baik dan buruk. Dakwah harusnya merangkul bukan memuku” ujar Gus Bah.
Masih dalam hari yang sama, Kamis (19/09) malam. Asep Sholahuddin MPdI yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah beberapa tahun lalu turut hadir menyampaikan “Kontekstualisasi paham agama di Muhammadiyah dalam mencerahkan semesta”. Tokoh yang aktif di Divisi fatwa majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menyampaikan cara agar semua aktivitas bernilai ibadah terpenuhi dalam 3 syarat : niat ikhlas karena Allah, tujuanya mencari keridhaan Allah, dan cara melaksanakannya dengan baik dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai islam.
Kegiatan penguatan Ideologi Persyarikatan ini juga sebagai upaya menyeragamkan paham agama islam menurut Muhammadiyah agar bisa mengimplementasikan dengan baik di Masyarakat. Tak hanya berfokus pada materi, kegiatan Baitul Arqam ini juga dilaksanakan Sholat Tahajud berjamaah, Senam sehat dan mengerjakan refreshing ideologi Muhammadiyah sebagai salah satu pra syarat mendapatkan sertifikat kegiatan.
Agus Mianta MPd yang merupakan Wakil Direktur 2 bidang keuangan dan sumber daya insani menyampaikan jika nantinya kegiatan penguatan ideologi ini akan diadakan secara rutin setiap tahunnya, pasalnya Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Berkemajuan akan terus berkembang pemahaman-pemahamannya sehingga kegiatan ini menjadi momentum refreshing ideologi Muhammadiyah di kalangan keluarga besar pegawai Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.