Mu’allimin, Yogyakarta - Sebagai proses memberikan pengetahuan dan kewaspadaan terhadap bencana alam, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta selenggarakan stadium general dan pelatihan penanganan bencana yang dilaksanakan pada Ahad, (01/09) di kampus induk dan terpadu Mu’allimin.

Menggandeng Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) milik persyarikatan Muhammadiyah, kegiatan ini dilaksanakan juga dalam rangka meningkatkan kesadaran para siswa akan bencana alam yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar khususnya di madrasah.

Turut hadir sebagai pemateri di kampus Induk yakni Budi Santosa, S.Psi. M.K.M. yang merupakan Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah

Dalam materi yang disampaikan, Budi Santosa mengajak para siswa untuk meningkatkan kesadaran akan kewaspadaan dan mitigasi bencana yang kemungkinan kerap terjadi di Indonesia. “Sebagai orang yang tinggal di pulau jawa bagian selatan (Yogyakarta) tentunya kita patut waspada dan meningkatkan kesadaran kita semua untuk sama-sama paham dan mengetahui bagaimana penanganan bencana khusunya gempa bumi dengan tepat, jogja ini berada diantara tumpukan lempeng di samudera hindia, bukan tidak mungkin jika gempa bumi ini suatu saat bisa terjadi di jogja” pungkas Budi Santosa. Yogyakarta termasuk daerah yang memiliki sesar aktif yang terletak di bagian selatan kota Yogyakarta, dengan hal tersebut, sangat memungkinkan jika Yogyakarta kerap terjadi gempa meskipun dengan intensitas kecil.

Dalam stadium general ini, para siswa dibekali pemahaman mengenai apa itu gempa bumi, bagaimana terjadinya dan bagiamana cara berlindung diri ketika terjadi gempa. Selain itu, tim MDMC juga mengajak para siswa untuk melaksanakan simulasi mitigasi gempa bumi sehingga para siswa diharapkan menjadi paham bagaimana mitigasi gempa yang baik dan benar khususnya di lingkungan asrama.

Selain arahan untuk berlindung, pemateri penanganan bencana gempa bumi yang dilaksanakan pada Ahad, (01/09) pagi juga menghimbau para siswa juga turut menyediakan tas mitigasi yang berisi pakaian, dokumen penting, obat-obatan (P3K), makanan yang tahan lama, uang tunai yang cukup, alat penerangan, alat mandi, masker dan alat komunikasi (jika memungkinkan). Hal ini perlu disiapkan sebagai salah satu mitigasi yang mudah dilaksanakan.