Mu’allimin, Pulau Pinang, Malaysia (23/03) – Tiga siswa Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Kaysan Nawfal Fadila (Kelas 5 MIA 1), Adhya Fachrian Alfarizy ( Kelas 5 MIA 3), dan M. Hasif Fairuzy ( Kelas 4 Upper A) mengisi kegiatan Ramadan mereka dengan mengikuti kegiatan Mubalig Hijrah Internasional (selanjutnya disingkat MHI) di Pulau Pinang, Malaysia.
Selain bertugas sebagaimana umumnya kegiatan Mubalig Hijrah, MHI di Pulau Pinang Malaysia juga aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti menyiapkan iftar menjelang berbuka puasa, menyiram tanaman di halaman sekolah dan lain-lain. Kaysan, Adhy, dan Hasif juga mendapatkan kesempatan untuk menjadi guru di Madrasah Uthmaniah ABIM Pulau Pinang, Malaysia. Seperti Kaysan yang menjadi guru mata pelajaran Bahasa Arab untuk Rajah (Kelas) 1 dan 2, Adhy yang menjadi guru mata pelajaran Bahasa Inggris untuk Rajah 1, 2, dan 5, serta Hasif yang menjadi guru Bahasa Arab untuk Rajah 5 dan 6.
Selain aktifitas di sekolah, Kaysan, Adhy dan Hasif juga turut serta menemani Ustadz Fadzil, selaku tuan rumah daripada para Mubalig yang berada di Pulau Pinang, untuk menghadiri kajian-kajian diberbagai tempat di Pulau Pinang.
Selama menjadi Mubalig di Pulau Pinang, mereka seringkali dihadapkan dengan berbagai aktifitas unik dan menarik yang tentunya menambah wawasan mereka, seperti yang diceritakan oleh Adhy, pernah pada pekan lalu, mereka diajak untuk mendatangi Rohingya Education Center Pulau Pinang, tempat dimana anak-anak dari etnis Rohingya yang mengungsi di Pulau Pinang dapat bersekolah secara gratis. Disana, menurut Kaysan, ia, Adhy, dan Hasif sangat antusias dan turut merasa prihatin ketika mendengar cerita terkait keadaan etnis Rohingya di Burma dari salah satu warga Rohingya yang mengungsi di Pulau Pinang. Tak ketinggalan, Hasif pun menambahkan ketika di tempat tersebut mereka juga bertemu dengan salah satu tokoh terkemuka di Malaysia yaitu Dato’ Haji Ahmad Azam Abd Rahman yang merupakan Presiden dari Wadah Pencerdasan Umat Malaysia serta mantan Presiden Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).
Berbagai aktivitas menarik itu pun tak berhenti sampai disitu saja, pada hari Jum’at (22/03 dan Sabtu (23/03) pekan ini, mereka berkesempatan untuk turut membantu kegiatan Ihya Ramadan yang diselenggarakan oleh Madrasah Utmaniah ABIM. Kegiatan ini, hampir serupa dengan kegiatan Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) seperti di Indonesia. Dalam kegiatan ini, para Mubalig menjalankan tugas yang berbeda-beda. Seperti Kaysan yang mengisi Tazkirah (Kuliah) menjelang berbuka puasa yang diikuti oleh murid-murid, para guru, orang tua, serta masyakarat sekitar dengan membawakan materi tentang “Mengapa Harus Berpuasa?”, kemudian Adhy yang mengisi kuliah singkat ba’da salat subuh yang diikuti oleh murid-murid dengan membawakan materi tentang “Tiga Golongan Orang dalam Menyikapi Datangnya Bulan Ramadan”, dan Hasif yang berkesempatan menjadi Imam salat Qiyamullail.
Bagi mereka, pengalaman Mubalig Hijrah Internasional 1445H kali ini merupakan pengalaman yang sangat membekas didalam hati mereka, yang kemudian dapat dijadikan pula pelajaran oleh mereka sehingga kedepannya mereka siap untuk dilesatkan menjadi anak panah Persyarikatan Muhammadiyah.
Oleh: Kaysan Nawfal Fadila, Kelas 5 MIA 1