Mu’allimin, Yogyakarta – Skabies menjadi penyakit kulit menular yang sering berkembang di beberapa lingkungan asrama baik di Tingkat sekolah menengah maupun di level perguruan tinggi. Perhatian akan kader-kader muda Mu’allimin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melalui Fakultas Kedokteran mengadakan sosialisasi penanganan Penyakit Skabies menggandeng dokter muda spesialis dermatologi dan venereologi atau dokter spesialis kulit dan kelamin asal Universitas Gadjah Mada yakni dr. Tuntas Rayinda, M.Sc., Sp.DVE., Ph.D.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Wakil Direktur 4 bidang kepesantrenan Ust Andi Mujahid, S.E.I., Ust Miftahul Haq, S.H.I., M.S.I, dr. Tuntas Rayinda, M.Sc., Sp.DVE., Ph.D, dr. Siti Aminah Tri Susila Estri, M.Kes., SpDVE, petugas Poskestren, Musyrif dan Siswa Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Ust Andi Mujahid menyampaikan jika tahun 2024 Mu’allimin memiliki misi untuk bebas skabies. “Bismillah, bersama-sama kita berikhtiar menghilangkan stigma kalau pondok rentan dengan skabies, oleh karenanya di tahun ini Mu’allimin mencanangkan bebas skabies dengan melakukan deteksi sejak dini, tentunya kegiatan ini menjadi awal bagaimana kita lebih perhatian lagi dengan lingkungan sekitar dengan lebih menjaga kebersihan dan Kesehatan” pungkas Andi Mujahid.
dr. Tuntas Rayinda yang hadir turut memberikan materi bagaimana penanganan penyakit skabies dengan metode yang bisa dilakukan oleh seluruh siswa. Menurut dr Tuntas, fokus penanganan juga didasari dengan keseimbangan Kesehatan dan kebersihan yang ada di lingkungan asrama.
Sebelumnya, dr. Siti Aminah Tri Susila Estri, M.Kes., SpDVE telah melaksanakan skrining skabies di asrama 10 dengan metode skrining bagi siswa yang tinggal di asrama 10. Selanjutnya menurut dr. Siti Aminah akan dilaksanakan rencana tindak lanjut berupa pengadan screening ulang agar mendapatkan hasil yang maksimal di asrama 10 yang juga sebagai output dari kegiatan pengembangan Masyarakat. Selain itu, tim pengembangan Masyarakat UMY berencana menggunakan daftar tilik untuk mendeteksi anak yang sakit di asrama.
Hadirnya Ust Miftahul Haq, S.H.I., M.S.I juga turut membahas bagiamana pemaparan tentang fiqih penyakit menular dan bagaimana ikhtiyar untuk agar ibadah nyaman. Menguatkan pemahaman akan kegiatan sosialisasi penanganan skabies, Andi Mujahid menyampaikan jika peran musyrif juga turut berperan aktif dalam mendampingi Kesehatan anak yang juga disertai komunikasi yang baik antara pihak asrama, madrasah maupun pihak poskestren sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat.