Mu'allimin Yogyakarta - Menjadi rutinitas agenda kegiatan awal bulan, seluruh sivitas Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah memadati area selasar Kampus Terpadu Mu'allimin pada Selasa, (28/2) guna mengikuti pengajian dan pertemuan bulanan pegawai.
Pertemuan bulanan pegawai Mu'allimin pada kali ini sengaja dimajukan dikarenakan padatnya agenda Madrasah pada awal Maret mendatang yang sudah di agendakan adanya kunjungan dari Mufti Perlis Malaysia.
Sebanyak lebih dari 150 pegawai Mu'allimin hadir dalam kegiatan di Kampus Terpadu Mu'allimin yang baru 1,5 tahun yang lalu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang nantinya akan menjadikan pusat dari proses belajar mengajar, namun pada saat ini baru 30% pegawai yang sudah menempati dan bertugas di Kampus Terpadu ini dikarenakan proses pembangunan dan pengembangan yang sedang berlangsung.
Nampak dari beberapa karyawan yang bertugas di kampus induk yang hadir dalam pengajian bulanan ini berswafoto di sudut-sudut menarik kampus terpadu Mu’allimin.
Turut hadir sebagai pemateri Dr. H. Muhammad Saad Ibrahim, M.A yang menyampaikan tema "Aktualiasasi Risalah Islam Berkemajuan di Sekolah Kader Muhammadiyah".
Menurut Saad Ibrahim, Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah dengan perkembangannya telah menunjukkan diri sebagai Sekolah Kader Berkemajuan ditandai dengan pengembangan kampus terpadu sebagai bukti bahwa Sekolah Kader Berkemajuan itu nyata dan ada di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah. “Mu’allimin itu merupakan salah satu icon Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Lembaga Islam yang berkemajuan” Pungkas nya.
Tanda berkemajuan menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah asal Jawa Timur itu juga menunjukkan sebagai sesuatu yang terukur dengan jelas. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang akrab disebut Kyai Saad itu menyerukan kepada seluruh asatidz yang hadir bahwa sebagai pendidik (guru) juga telah melaksanakan dakwah yang dapat mencerahkan generasi penerus. “Saya ini Ketika mengajar di kampus mendapati mahasiswa yang sibuk sendiri ketika saya jelaskan, saya tetap teruskan mengajar dan memberi nya tugas karena saya yakin bahwa jatuhnya pemahaman itu merupakan anugerah karunia Allah pada hambaNya” imbuhnya di akhir materi yang disampaikan.