Mu’allimin Yogyakarta - Pesantren Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta di usianya yang ke-104 me-launching 1918 Laundry pada hari Ahad, 4 Desember 2022. Pesantren tertua yang didirikan sebelum bangsa ini merdeka terus berupaya meningkatkan unit usaha untuk memfasilitasi peserta didik dan melayani kebutuhan masyarakat luas dan bernilai ekonomis. Perkembangan pesantren di tengah modernisasi yang begitu cepat membutuhkan inovasi untuk menopang tumbuh kembangnya pesantren secara mandiri. Inovasi dalam pengembangan Mu’allimin secara ekonomis dan dengan pertimbangan kebutuhan santrinya, maka didirikanlah “1918 Laundry”. Atas saran dari mayoritas wali santri yang berjumlah sekitar 1725 santri, keberadaan jasa cuci dan seterika sangatlah dibutuhkan.
Santri modern Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta diharapkan tetap wangi dan rapi. Untuk merespon kebutuhan tersebut, maka didirikanlah “1918 Laundry”. Di tengah keterbatasan pesantren Mu’allimin Muhamamdiyah Yogyakarta, tetap berupaya menumbuhkan ekonomi kreatif yang bisa bermanfaat bagi siswa, pesantren, dan masyarakat sekitarnya, demikian penjelasan Aly Aulia, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhamamdiyah. Setelah beberapa tahun lalu launching pabrik roti 1918 dan animo pelanggan yang terus meningkat, maka saat ini tepat pada Milad ke 104 diluncurkanlah “1918 Laundry”.
Pemberdayaan ekonomi kreatif pesantren menjadi bagian dari upaya menopang kemandirian pesantren dalam memenuhi dan mengembangkan pesantren agar bisa mengikuti zamannya. Unit-unit usaha terus dikembangkan, misalnya Roti 1918, 1918 Laundry, Kantin Pesantren, dan masih banyak lagi. Para santri juga memiliki kelompok kreatif dan diwadahi dalam unit usaha milik pesantren. Secara tidak langsung, menanamkan jiwa enterpreuner juga diasah sebagai nilai tambah di Pesantren Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.