Sebanyak 156 siswa kelas XII Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang berasal dari 19 propinsi di Indonesia mengikuti acara wisuda secara virtual di kampus setempat, Ahad (14/6/2020). Acara live streaming wisuda atau pelepasan siswa oleh PP Muhammadiyah itu dihadiri langsung oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Dr H Agung Danarta MAg beserta jajaran direksi Mu'allimin.
Tampak hadir pula via aplikasi zoom dan link YouTube para pejabat dari dinas pendidikan dan kemenag kota Yogyakarta, jajaran pengurus BPH Mu'allimin-Mu'allimaat, jajaran direksi Mu'allimaat, para orang tua wisudawan, segenap civitas akademika Mu'allimin, serta tamu undangan lainnya.
Dalam amanahnya melalui aplikasi zoom, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir MSI mengatakan bahwa sejarah besar dan panjang yang dimiliki oleh Mu'allimin sebagai sekolah Islam modern tertua yang lahir dan dipimpin langsung oleh KH Dahlan harus menjadi energi bagi para lulusannya. Prestasi Mu'allimin sebagai madrasah unggul dan berkemajuan harus tetap diupayakan peningkatannya.
"Karena itu jiwa, pikiran, cita-cita, dan culture yang dibangun di madrasah harus menggambarkan tradisi sejarah besar sebagaimana kelahiran Muhammadiyah," ungkap Haedar.
Khusus kepada para siswa yang baru saja diwisuda, Haedar Nashir berpesan, bahwa di manapun mereka berada dan profesi apapun yang mereka geluti haruslah memperhatikan tiga hal penting. Menurutnya, tiga hal itu akan bisa membedakan antara lulusan Mu'allimin dengan tamatan lembaga pendidikan lainnya.
Pertama, mampu menjaga dan merawat birrul walidaini, berbakti kepada orang tua. Kedua, mampu menjadi anak panah Muhammadiyah. Menjadi kader yang tangguh dan tidak luruh oleh perjalanan waktu merupakan ciri dari alumni Mu'allimin. Ketiga, ke depan, lulusan Mu'allimin juga harus mampu menduduki posisi sebagai elit penting dan strategis.
"Elit itu orang yang dipandang penting oleh masyarakat, karena ilmunya atau hal lain. Jadilah kader yang betul-betul memberi manfaat, maslahat, dan memberi solusi. Nanti kalau menjadi pemimpin, jangan menjadi beban bagi masyarakat dan Muhammadiyah. Tokoh itu, elit itu, harus bisa meringankan beban bagi umat," tutup Haedar Nashir.
Sementara itu Sekretaris PP Muhammadiyah yang juga sekaligus Ketua BPH Mu'allimin-Mu'allimaat, Dr H Agung Danarta MAg menyatakan bahwa dengan wisuda tersebut berarti busur telah dibentangkan, anak-anak panah pun siap dilepaskan ke seluruh penjuru mata angin. Madrasah juga telah memberikan bekal yang cukup untuk bisa berkembang, berkarya, menjadi manusia unggul sebagai kader Muhammadiyah.
Menurut Agung, dengan bekal ilmu itu para lulusan bisa berdiaspora ke seluruh penjuru dunia untuk mengembangkan Muhammadiyah. Para kader harus senantiasa siap sedia untuk menjadi penggerak dari dakwah Muhammadiyah sekaligus bertanggung jawab agar persyarikatan tetap on the right track. Tetap dalam jalan dakwah Islam amar ma'ruf nahi munkar.
"Itulah kader, yang senantiasa bergerak dan menjadi tulang punggung persyarikatan. Mungkin bekal ilmu yang diberikan selama belajar di Mu'allimin belum mencapai puncak, namun modal untuk menjadi orang hebat sudah ditanamkan di Mu'allimin," ungkap Agung Danarta.
Pada kesempatan tersebut, dalam sambutan singkatnya, Direktur Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta, H Aly Aulia Lc MHum mengharapkan kepada lulusan untuk siap berkiprah di masyarakat setelah mengikuti berbagai tempaan di madrasah, baik kekaderan, akademik, maupun non akademik.Menurut Aly Aulia, aspek guru, pengelola, dan fasilitas hanyalah sebatas sebagai pendukung saja. Namun sejatinya yang terpenting bagi para lulusan adalah jiwa dan kepercayaan diri secara personal untuk mengarungi kehidupan selanjutnya.
"Oleh karena itu, patrikan dalam diri bahwa kalian adalah sosok pelangsung dan penyempurna amanah persyarikatan, bangsa, bahkan dunia. Teruslah berdiaspora menyinari dunia. Negeri ini butuh pendidik, pemimpin, dan ulama yang lebih dari sebelumnya," tukas alumni Universitas Al Azhar, Kairo itu menyemangati para wisudawan yang menyimaknya dari rumah masing-masing.
Prosesi pelepasan siswa secara simbolik oleh PP Muhammadiyah dilakukan oleh H Aly Aulia Lc MHum didampingi Dr H Agung Danarta M.Ag. Siswa atas nama Satria Yoka Priyono didaulat untuk mewakili rekan-rekannya sesama wisudawan.
Dalam acara online yang juga disiarkan secara langsung oleh MuinTV itu, juga dilakukan pengukuhan lulusan terbaik dari tiga jurusan yang ada. Terpilih sebagai tiga wisudawan terbaik yang masing-masing mewakili jurusannya adalah Dzaki Kusumaningsatria M (IIK), Satria Yoka Priyono (MIA), serta Lanang Wiji Pinilih (IIS). Dari ketiga siswa tersebut, satu siswa yang kemudian dikukuhkan sebagai wisudawan terbaik dengan sebutan Kader Paripurna Terbaik diraih oleh Satria Yoka Priyono yang berasal dari Temanggung, yang kini telah diterima di Fakultas Kedokteran UMY melalui jalur prestasi.
Sebagai apresiasi atas prestasi gemilang yang dicapainya selama enam tahun menimba ilmu di Mu'allimin, baik secara akademik maupun non akademik, madrasah memberikan penghargaan berupa satu unit laptop. Penyerahan penghargaan dilakukan secara langsung di lokasi acara.
(HN)