Pondok Pesantren/Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta menggelar hafalan lima juz Al quran selama tujuh hari seiring libur panjang madrasah dalam rangka Idul Adha 9-16 September 2016.
"Ini adalah bentuk perhatian besar terhadap para penghafal Quran. Libur panjang Idhul Adha ini, Muallimin mengadakan 'Dauroh Tahfidzul Quran' yang ditujukan bagi santri yang ingin menambah hafalannya," kata Ketua Dauroh Tahfidzul Quran Andi Mujahid di Yogyakarta, Sabtu Kemarin.
Dia mengatakan dirinya bersama tujuh ustadz penghafal Al quran turut membina santri Muallimin yang berminat turut serta dalam kegiatan tersebut. Para penghafal juga merupakan alumni Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, sebuah lembaga pendidikan kader di bawah naungan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Muallimin adalah sekolah kader yang hendak menyiapkan calon ulama. Maka para santri, terutama yang memiliki keinginan untuk menghafal Quran, harus disiapkan dengan bekal hafalan Quran yang memadai sebagai bekal dakwah di masyarakat," kata Andi yang juga hafal 30 juz Al quran ini.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 26 santri Muallimin dengan target hafalan lima juz selama tujuh hari pelaksanaan kegiatan "Dauroh Tahfidzul Quran".
Andi berharap dauroh dapat melahirkan para pecinta Al quran lebih banyak lagi. Lebih dari itu, akan sangat elok jika semakin banyak yang mengamalkan ajaran Islam yang termaktub di dalam Al quran. Dengan begitu, akan lahir kader yang berjiwa Qurani dan memberi kontribusi bagi agama, bangsa dan negara.
Direktur Madrasah Muallimin Aly Aulia mengatakan, "dauroh kali ini diadakan dalam rangka akselerasi metode dan kompetensi tahfidzul Quran dalam memecahkan kebuntuan sulitnya menghafal Al Quran bagi para santri. Sehingga dengan adanya dauroh ini mereka menemukan metode dan cara menghafal dengan cepat," kata dia.
Sumber : Antara