15 santri Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta tiba di Jakarta setelah berdakwah selama 20 hari di negri tetangga, yaitu Malaysia. Berangkat pada hari Selasa (7/6/2016), kini mereka telah menyelesaikan misi mulia mereka untuk berdakwah di negri Malaysia. Kegiatan tahunan milik Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah yang biasa disebut dengan istilah Muballigh Hijrah ini akhirnya mulai mengutus santri-santri pilihannya untuk berdakwah tidak hanya di pelosok Indonesia, tapi bahkan hingga ke negri tetangga kita.
Dari 15 santri yang ada, mereka disebar menuju 6 titik yang cukup terpelosok di Malaysia, mulai dari Sepang, Kelantan, Gombak, Ukay, Kedah, hingga Pahang yang masih dihuni oleh suku-suku etnis Malaysia. Berbagai kegiatan mereka lancarkan sebagai bentuk dakwah mereka di negri seberang, mulai dari mengadakan kuliah subuh, pengajian sebelum buka puasa, hingga mengajarkan anak-anak setempat untuk membaca Al-Qur’an.
“Pengalaman yang sangat berharga bagi kami, karena selain menuntaskan kewajiban untuk mendakwahkan Agama Islam, kami juga belajar banyak dari kegiatan Muballig Hijrah ini.” Kesan yang disampaikan oleh Zaid, salah seorang santri yang diutus untuk berdakwah di Malaysia. “Tidak hanya memperoleh ilmu dan mempertajam kemampuan public speaking, kegiatan ini juga menyadarkan kami betapa dibutuhkannya tenaga-tenaga dakwah seperti kami pada masa modern ini.” Lanjut Zaid.
“Harapan kami kepada santri-santri kami sangatlah besar untuk mereka menjadi tenaga dakwah yang baik di masa mendatangnya, oleh karena itu, kami mengadakan kegiatan Muballigh Hijrah yang hingga ke negri jiran ini, agar mereka semakin matang dalam berdakwah.” Jelas Ustadz Sanusi selaku salah seorang pendamping dalam kegiatan ini. (wina)