Yogyakarta (Muallimin)—Menulis itu dahsyat, jika kita bicara di ruangan ini mungkin hanya didengar puluhan orang, jika anda berkhutbah di masjid mungkin hanya didengar puluhan atau ratusan orang. Tetapi jika anda tulis dakwah anda di media koran misalnya maka akan dibaca sampai jutaan orang. Bahkan spektrumnya luas, dari tukang becak sampai Presiden.
Demikian ungkap M.Anwar Djaelani,MA pemateri dalam acara Workshop Jurnalistik, Sabtu (12/3). Acara yang digelar di ruang Sidang Mu’allimin itu diadakan oleh Musyawarah Guru Rumpun Al Islam dan Kemuhammadiyahan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Jam 10.00 wib acara dibuka oleh ketua panitia M.Sanusi,S.H.I. selanjutnya pemateri tunggal dosen STAIL Pesantren Hidayatullah Surabaya. Seorang yang aktif menulis sejak 1998 di berbagai media cetak seperti Jawa Pos, Radar Surabaya, Surya, Suara Hidayatullah dan lain-lain.
Sesi pertama adalah seputar kiat menulis artikel untuk beberapa media massa di Indonesia, selanjutnya praktik menulis artikel dan bedah karya para guru peserta workshop Jurnalistik. Secara lebih rinci materi pertama dimulai dari menemukan ide/tema yang bagus, menguasai masalah dengan membaca referensi yang relevan, membuat outline, menulis draft, mengedit dan memfinalkan. Acara terasa hidup dengan tanya jawab, tanggapan dan dialog mengalir tanpa sesi. Tepat pukul 17.00 wib acara ditutup dengan foto bersama.(mar/bap)
Sumber : http://yogyakarta.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=342599