Mu’allimin Muhammadiyah Kembali Gelar Baitul Arqam Pegawai Tahun 2023

Oleh Ahmad Tino

10 Agustus 2023

Mu’allimin Yogyakarta -  Sempat terhenti akibat pandemic covid-19 beberapa tahun yang lalu, Madarasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Kembali menggelar Baitul Arqam Pegawai Tahun Pelajaran 2023/2024. Kegiatan Baitul Arqam pegawai dibagi menjadi 2 sesi, yakni tanggal 10-11 Agustus (untuk guru) dan 24-25 Agustus 2023 (untuk karyawan).

Kamis, (10/08) panitia Baitul Arqam mengundang beberapa tokoh untuk memberikan penguatan terhadap Ideologi Muhammadiyah pada lingkungan pegawai Mu’allimin diantaranya, dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Dr. H. Muhammad Saad Ibrahim, M,A (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Dr. H. Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A (Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I.Y), dan Dr. H. Khoiruddin Bashori, M.Si (Ketua Badan Pembina Harian Mu’allimin Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta).

Kegiatan yang berjalan selama 2 hari itu dibuka oleh Dirketur Mu’allimin Muhammadiyah H. Aly Aulia, Lc., M.Hum. Dalam sambutannya, Aly Aulia menyampaikan jika Mu’allimin sebagai salah satu lembaga pendidikan yang langsung dibawah naungan Pimpinan Pusat Muhammadiyah seyogyanya mampu menjadikan konsep pemikiran dan internalisasi gerakan Islam berkemajuan dalam berbagai aspek baik kehidupan warga Mu’allimin ataupun pelayanan dalam sebuah lembaga pendidikan yang ideal. “Melalui Baitul Arqam ini, konsep pemikiran gerakan islam berkemajuan bukanlah hanya sekedar wacana dan draft tulisan hasil muktamar saja. Akan tetapi harapanya guru muallimin sebagai garda terdepan dalam pembentukan kader mampu memahami isi dari konsep gerakan islam berkemajuan dan dapat menginternalisasikanya dalam pengajaran dan pelayanan di Madrasah” pungkas Aly Aulia.

Masih dalam sambutannya, Direktur Mu’allimin Muhammadiyah menambahkan jika Baitul Arqam ini juga sebagai peneguhan yang nantinya tidak hanya memahami siapa dan apa itu gerakan Muhammadiyah, akan tetapi juga untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ciri gerakan yang itu menjadi kekhasan di Muhammadiyah.

Turut hadir menyampaikan materi 1 yakni dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah) yang menyampaikan tema “Membumikan Risalah Islam Berkemajuan”. Menurut dr. Agus Istilah dan konsep “Islam Berkemajuan” yang dikembangkan Muhammadiyah merupakan suatu “pandangan keagamaan” (religious view) khususnya “pandangan keislaman” (Islamic view),  sama dengan perspektif keagamaan (religious perspective) yakni “perspektif keislaman” (Islamic perspective) dalam kerangka pemikiran paradigmatik. Jadi bukan suatu aliran atau mazhab keagamaan dalam Islam. Pandangan Islam Berkemajuan merupakan ikhtiar untuk menggali dan mengaktualisasikan kembali  pemikiran Islam yang digagas dan dipraktikkan oleh pendiri Muhammadiyah, Kyai Haji Ahmad Dahlan dan generasi awal gerakan Islam ini.