Ust.Arifin Ilham beri tausiyah didampingi ust.Asep Shalahudin
Yogyakarta (Mu’allimin)—Saat umur 12 tahun, Ustadz Arifin Ilham sudah dimasukkan pesantren, belajar 24 jam. Keinginan untuk pulang, pindah sekolah adalah hal yang pernah ia alami. “Tetapi ada semangat yang selalu memotivasi untuk bisa bersabar dan bersyukur, yaitu kalau hari ini saya digembleng besok saya menggembleng, kalau hari ini saya dibantu besuk saya membantu,” demikian ungkap Ustadz Arifin Ilham di awal tausiyahnya pada silaturahmi di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (13/2).
Kedatangan Ustadz Arifin Ilham yang disertai rombongan sekitar 15 orang terdiri dari ibunda, adik dan sanak kerabatnya adalah untuk bersilaturahmi dengan Keluarga Besar Mu’allimin sekaligus menengok dua keponakanya, Ilyas (kelas 1) dan Kholid (kelas 2) yang sedang menimba ilmu di Mu’allimin.
Sebelum memberikan Tausiyah di Masjid Jami’ Mu’allimin dihadapan ratusan santri beserta asatidz, Ustadz Arifin Ilham beserta rombongan disambut Direktur Mu’allimin Ustadz Asep Shalahudin M.Pd.I , Wakil Direktur Ustadz Ruslan Fariadi,M.P.I. beserta guru dan karyawan di Rumah Dinas Direktur yang berada di samping masjid.
Dalam lanjutan ceramahnya Ustadz Arifin Ilham menyampaikan, dalam hidup ini ada hal-hal yang tidak bisa diulang, salah satunya adalah kejadian. “Maka buatlah kesan yang baik dalam perjalanan hidup dengan mujahadah dalam ibadah serta tekun dan istiqomah dalam belajar. Visi dan misi orang beriman itu jelas. Tujuannya Allah SWT, teladannya Rasulullah Muhammad SAW, pedomannya Alqur’an, tugasnya beribadah kepada Allah SWT, perannya sebagai khalifah, alat hidupnya adalah seluruh apa yang diamanahkan AllahSWT, baik itu ilmu, harta, populeritas, jabatan,” ungkapnya. (mar)
Sumber : http://yogyakarta.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=332840