Yogyakarta— Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta kembali menjadi rumah bagi pertukaran budaya dan dakwah internasional. Kali ini, madrasah yang telah berdiri sejak 1918 tersebut menyambut tiga tamu istimewa dari Istanbul, Turki: Ahmet Baha Zorlu, Yahya Kontoğlu, dan Berk Erişdi. Ketiganya merupakan perwakilan dari YediHilal, sebuah organisasi pemuda Islam terkemuka di Turki yang aktif dalam dakwah, pendidikan, dan kerja sosial.
Kunjungan ini merupakan bagian dari International Volunteer Engagement Program, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mempererat hubungan antarorganisasi Islam global dan memperluas wawasan lintas budaya. Selama satu bulan ke depan, mereka akan belajar secara langsung mengenai gerakan Muhammadiyah serta menyelami kehidupan masyarakat Islam di Indonesia, khususnya di lingkungan Mu’allimin.
Ketibaan mereka pada Rabu, 31 Juli 2025, disambut hangat oleh keluarga besar Madrasah Mu’allimin. Direktur Madrasah, Ustadz Dr. Muhammad Lailan Arqom, M.Pd., beserta jajaran wakil direktur dan kepala urusan turut hadir dalam jamuan makan malam di Kampus Terpadu Sedayu. Suasana keakraban langsung terbangun sejak awal, memperlihatkan semangat ukhuwah Islamiyah yang melintasi batas negara dan bahasa.
Tak hanya disambut secara formal, ketiga relawan dari Turki juga langsung tinggal di asrama bersama para siswa Mu’allimin. Kehadiran mereka disambut antusias oleh para kader, yang merasa senang bisa bertukar cerita, budaya, dan semangat dakwah dengan teman baru dari belahan dunia yang jauh.
Antusiasme tersebut berlanjut dalam sesi khusus bertajuk Sapa Kader yang digelar di Masjid Hajah Yuliana. Dalam kesempatan ini, Ahmet, Yahya, dan Berk memperkenalkan diri di hadapan para siswa dan bercerita tentang perjalanan hidup, semangat berorganisasi di Turki, serta harapan mereka terhadap kunjungan ini. Kader-kader Mu’allimin pun menyambut dengan penuh semangat, melontarkan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka di lingkungan madrasah.
Kehadiran tamu dari YediHilal ini menjadi momentum berharga untuk mempererat kolaborasi lintas negara dan memperluas horizon kader Mu’allimin dalam memahami peran umat Islam dalam konteks global. Lebih dari sekadar kunjungan, ini adalah langkah kecil menuju ukhuwah internasional yang lebih kokoh. Javier








