Mu'allimin, Bantul - Menapaki puncak kegiatan milad Sinar Kaum Muhammadiyah (SKM) ke 1 abad, Ahad (16/02) bertempat di Mu'allimin Sport Center Kampus Terpadu closing ceremony digelar dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.
Tak hanya closing ceremony milad SKM, Abdul Mu'ti juga melepas 522 Kader Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah yang akan melaksanakan program pengabdian masyarakat yang dijuluki Mubalig Hijrah Ramadan 1446.

Dalam perjalanan 100 Tahun Sinar Kaum Muhammadiyah yang merupakan cikal bakal berdirinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah ini melewati banyak dinamika yang terjadi dalam perjalanannya.
Nashiruddin Arwi ketua Milad SKM-100 yang merupakan kader Tingkat IV Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah menyampaikan jika angakatannya mengusung tema “Kemilau Harmoni Keberagaman Berpadu Wujudkan Kader Abadi Berkemajuan Membawa Bahtera Menuju Langkah Baru” yang menurutnya mengandung makna semangat dalam melestarikan SKM tiada henti hingga kapanpun.

“Semangat ghirah SKM bukan sekedar melaksanakan kegiatan selama satu bulan penuh, akan tetapi semangat/ghirah SKM harus terajaga hingga seterusnya hingga akhir hayat nanti” ucap Arwi.
Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, H Aly Aulia Lc MHum yang juga turut memberikan sambutan menuturkan jika awal mula berdirinya SKM merupakan inisiasi dari KH Ahmad Dahlan yang mendirikan organisasi siswa projo pada Tahun 1919 untuk kalangan pelajar yang berkembang dan berganti nama menjadi Sinar Kaum Muhammadiyah.
“Meskipun saat ini melebur menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah, semangat Sinar Kaum Muhammadiyah masih terpatri di dada kiri kader-kader Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta untuk menggapai tujuan dan meneruskan estafeta perjuangan” pungkas Aly Aulia.
Dalam kegiatan yang sama, setelah ditutupnya kegiatan semarak Milad SKM ke-100, bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta melepas 522 kader terbaik untuk melaksanakan tugas kemasyrakatan melalui program Mubalig Hijrah Nasional dan Internasional.

Aly Aulia menyebutkan jika pada Ramadhan 1446 telah melebarkan area untuk Mubalig Hijrah Internasional yaitu Amerika Serikat, Australia, Jepang, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Thailand dan Timor Leste.
“Setiap Ramadhannya secara rutin, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah mengalihkan pembelajaran yang mestinya dikelas, dialihkan menjadi pembelajaran di Masyarakat. Belajar untuk bisa mendengar sebanyak-banyaknya dari umat yang nantinya mereka akan menjadi pelangsung dan penyempurnya bagaimana itu bisa digerakkan lebih baik” ujar Aly Aulia.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti yang hadir dalam kegiatan ini juga mendukung adanya program Mubalig Hijrah yang diadakan oleh Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah.

“Kami menyambut baik program Mubaligh Hijarah ini. Khususnya, dalam konteks melanjutkan misi risalah sebagai strategi dakwah Muhamamadiyah seperti halnya Rasulullah yang dahulu mengutus sahabat-sahabatnya menuju berbagai wilayah” pungkas Abdul Mu’ti.
“Dalam konteks sejarah, Mubalig Hijrah ini merupakan media atau cara untuk mengaplikasikan kembali atau meniru Rasulullah dalam cara mengutus kader-kader terbaik dalam menjadi pemimpin dan meluaskan Dakwahnya” imbuh Abdul Mu’ti.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia itu juga sampaikan, jika peranan kader-kader Mubalig Hijrah ini memiliki peran yang sangat penting untuk tidak hanya mengenalkan Islam ditempat-tempat minoristas, namun juga menjadi bagian dari bagaimana kader Mu’allimin ini bisa mengamalkan ilmunya secara langsung di Masyarakat dan kebermanfaatannya dirasakan secara langsung oleh Masyarakat.
“Mereka ini (Siswa Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta) merupakan anak panah yang pada akhirnya menjadi Pionner Muhammadiyah, Penggerak Muhammadiyah dan Penggerak Dakwah dimana mereka berada” tegas Abdul Mu’ti.
Di akhir amanatnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia itu berpesan kepada kader Mu’allimin agar kader Mubalig Hijrah Nasional dapat juga menjadi penggerak Pendidikan di Indonesia terutama di Daerah-Daerah 3 T (tertinggal, terluar, & terbatas) layanan pendidikannya.
“Kami berharap adanya Mubalig Hijrah Nasional ini dapat membantu kami dalam memberikan layanan pendidikan kepada anak-anak bangsa khususnya di Daerah 3 T untuk memberikan pembelajaran, meningkatkan keterampilan dan meningkatkan ilmu agar anak-anak bangsa juga menjadi anak yang beruntung seperti siswa Mu’allimin yang saat ini menempuh pendidikan dengan fasilitas yang baik dan ilmu yang disampaikan oleh pendidik yang mempuni” pungkas Abdul Mu’ti.