Mu’allimin Yogyakarta - Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta akan membangun pusat olahraga dengan luas 3.500 m2. Pusat olahraga yang terletak di Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Sedayu, Bantul ini dinamai dengan Mu’allimin Sport Center. Diharapkan dengan adanya fasilitas olah raga ini menjadi wadah bagi civitas akademik di dalamnya untuk meningkatkan prestasi maupun bakat di bidang olahraga.
Rencananya, fasilitas yang terdapat di Mu’allimin Sport Center ini meliputi lapangan bola, basket, voli, futsal, atletik panahan, dan panjat tebing. Dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti gapura masuk, ruang transit, tribun besar dua unit, ruang ganti, ruang ganti, dan toilet sepuluh unit. Dengan fasilitas yang cukup lengkap ini merupakan langkah awal bagi para santri dalam rangka memperoleh rekreasi dan prestasi yang tinggi.
Pada Sabtu (03/06) Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir melakukan peletakan batu pertama pembangunan Mu’allimin Sport Center ini. Acara ini turut dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Aly Aulia, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah Fahmi Muqoddas, jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul dan Sleman, dan tamu undangan lainnya.
Sementara itu, Budi Karya Sumadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa ia memiliki ikatan emosional dengan Muhammadiyah. Pria kelahiran Palembang 18 Desember 1956 ini pernah menempuh pendidikan dasar yang dikelola Muhammadiyah Palembang. Ia mengapresiasi kiprah Muhammadiyah yang menyentuh hingga daerah-daerah terpencil di Nusantara.
Budi juga menyampaikan apresiasinya atas prosesi peletakan batu pertama Mu’allimin Sport Center ini. Menurutnya, olahraga merupakan proses sistematik yang dapat mendorong seluruh potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah.
“Saya apresiasi dengan adanya groundbreaking ini. Olahraga memicu energi positif untuk keluar dan diberdayakan. Saya mendoakan agar sekolah ini menjadi teladan. Turut bangga juga, semoga Allah memberikan jalan bagi kita,” ucapnya.
Sementara itu, Teten Masduki menyampaikan testimoninya bahwa Madrasah Mu’allimin merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Indonesia yang telah melahirkan banyak tokoh nasional. Ia berharap ke depan akan menelurkan kembali putra-putra terbaik terutama di bidang entrepreneur dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Madrasah Mu’allimin jauh sebelum kemerdekaan sudah melahirkan banyak tokoh nasional. Hari ini dan masa depan, Muallimin harus terus melahirkan putra-putra terbaik bangsa. Berilmu dan berakhlak tentu punya andil positif untuk bangsa,” ucap Teten.
Teten juga menyampaikan atas keprihatinannya terhadap kuantitas entrepreneur di Indonesia yang masih sangat kalah jauh dibanding negara maju. Rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah sekitar 3,74%. Saat ini, sebagian negara maju memiliki rasio kewirausahaan di angka 12%. Oleh karena itu, untuk mengejar ketertinggalan tersebut Menteri Teten mendorong agar santri-santri Mu’allimin menjadi pengusaha sukses.
“Semoga lahir juga para pengusaha dari Mu’allimin ini. Saat ini di negara maju rerata rasio entrepreneur di angka 12 %. Muhammadiyah harus mendorong dan memanfaatkan jaringan pendidikan untuk menciptakan pengusaha,” dorong pria yang lahir pada 6 Mei 1963 ini.
Haedar Nashir menyampaikan bahwa kehadiran fasilitas olahraga ini merupakan bentuk kerjasama antara Muhammadiyah dan Pemerintah. Ia berharap dengan adanya Mu’allimin Sport Center ini, santri Mu’allimin menjadi kader-kader terbaik Muhammadiyah yang akan turut membangun bangsa ini menjadi negara yang maju.
“Dengan adanya fasilitas olahraga ini, Mu’allimin melahirkan lebih banyak lagi kader-kader terbaik Muhammadiyah. Mudah-mudahan ini menjadi penanda kemajuan Mu’allimin. Nanti dilanjutkan untuk Muallimat,” pungkas Haedar. (ilham/Muhammadiyah.or.id)