Apresiasi 104 tahun Madrasah Mu’allimin dalam Peran Perkaderan Persyarikatan Muhammadiyah

Oleh Ahmad Tino

9 Desember 2022

Mu’allimin Yogyakarta - Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Agung Danarto mengapresiasi atas segala capaian yang berhasil diperoleh Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di usia yang ke-104 ini, khususnya dalam bidang perkaderan.

Demikian disampaikan Agung Danarta, Kamis (8/12) di acara Resepsi Milad ke-104 Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta di Kampus Terpadu, yang berada di Sedayu, Kabupaten Bantul, DI. Yogyakarta.

Kiprah Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah yang saat ini sudah berusia 104 tahun tidak bisa dipungkiri, bahkan Madrasah ini mendapat predikat sebagai Madrasah Paling Berpengaruh bagi Persyarikatan Muhammadiyah dari Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP3M) Pusat.

“Dan saat ini tengah berbenah untuk melaksanakan tugasnya menciptakan dan membina kader-kader Persyarikatan Muhammadiyah yang compatible, yang bisa eksis pada perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah di abad yang kedua.” Ucapnya.

Pada kesempatan ini Anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini berharap ke depan para kader alumni Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimaat Muhammadiyah berdiaspora ke luar negeri, menimbah ilmu sekaligus memperluas jaringan Muhammadiyah di kancah internasional.

Diaspora ke luar negeri, imbuhnya, juga dapat menambah kepercayaan diri para kader Madrasah Mu’allimin dalam mengemban amanah sebagai kader Persyarikatan Muhammadiyah. Oleh karena itu dirinya terus mendorong pengembangan mutu sebagai usaha menjaga kualitas kader lulusan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah.

Terkait dengan pembangunan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah yang berlokasi di Sedayu, Kabupaten Bantul, Agung menjelaskan bahwa pembangunan dilakukan untuk menampung para siswa-siswa yang terus bertambah, karena mengingat kampus induk yang berada di Wirobrajan Kota Yogyakarta sudah penuh.

“Dua tahun lagi ini kita masih kekurangan untuk Madrasah Aliyah itu kita butuh tiga asrama dan satu gedung madrasah, berarti masih ada empat bangunan yang kita butuhkan untuk itu,” imbuhnya.

Sedangkan kepada Keluarga Besar Alumni Mu’allimin (KABAMA) Agung berpesan supaya ikut serta memastikan orbit para alumni berada pada lintasan orbit Persyarikatan Muhammadiyah, dan dalam jejaring Persyarikatan Muhammadiyah.

“Itu perlu untuk kita pastikan agar tujuan Madrasah Mu’allimin – Mu’allimaat sebagai sekolah kader betul-betul menjadi kenyataan, tidak ada kader yang sia-sia, tetapi semua berada dalam orbit Persyarikatan Muhammadiyah di bidang apapun juga. Karena alumni Madrasah Mu’allimin tersebar bukan hanya menjadi ulama,” ucapnya. (aanardianto/Muhammadiyah.or.id)